SonoraBangka.id - Diketahui, retinol adalah salah satu bahan skincare yang banyak disukai karena bisa mengatasi berbagai masalah kulit sekaligus.
Masalah yang bisa diatasi dengan retinol mulai dari menyamarkan kerutan di wajah, mengatasi jerawat, mencerahkan, sampai membuat wajah tampak bercahaya dan awet muda.
Akan tetapi, karena kandungannya yang sangat kuat, retinol juga merupakan bahan yang cukup kontroversial, khususnya untuk dipakai selama masa kehamilan hingga menyusui.
Seorang dermatologis di Westport, CT, Deanne Mraz-Robinson, M.D, menjelaskan bahwa menggunakan kandungan turunan vitamin A saat menyusui bisa berdampak pada bayi.
“Penggunaan vitamin A sintetis (retinoid) oleh ibu selama masa kehamilan dan menyusui bisa memberikan efek samping pada anak,” jelasnya, dikutip dari Very Well Family.
Maka dari itu, tak heran apabila banyak dokter yang akhirnya tidak menyarankan penggunaan bahan aktif ini selama masa menyusui.
Kawan Puan yang sebelum masa kehamilan sudah merasakan langsung efek rutin menggunakan skincare mengandung retinol mungkin akan sulit lepas dari bahan yang satu ini.
Namun demi keamanan anak, tentu kamu harus menghentikan pemakaian sementara karena retinol dianggap tidak aman untuk dipakai selama masa kehamilan dan menyusui.
Menurut dermatolog asal New York, Hadley King, M.D, kandungan ini bisa menyebabkan cacat lahir, lo.
“Retinoid sistemik, seperti isotretinoin, dapat menyebabkan cacat lahir, dan oleh karena itu kami tidak merekomendasikan penggunaan retinoid apapun selama kehamilan atau menyusui, meskipun penyerapan sistemiknya minimal,” ungkap dr. King.
Pasalnya memang, Air Susu Ibu (ASI) dibuat dengan cara menarik nutrisi dari aliran darah.
Hal inilah yang membuat ibu menyusui perlu menghindari kandungan skincare yang masuk ke aliran tersebut dan bisa memengaruhi ASI.
Walaupun masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk benar-benar memahami jumlah retinol yang bisa terserap ke aliran darah, namun tetap saja bahan ini bisa berdampak negatif.
Retinol yang diaplikasikan di lapisan terluar kulit bisa masuk ke dalam aliran darah dan masuk ke tubuh bayi melalui ASI.
Lebih lanjut, menggunakan skincare mengandung retinol selama masa kehamilan bisa berdampak buruk bagi janin, termasuk risiko keguguran.
Sementara itu pada ibu menyusui, retinol bisa memengaruhi perkembangan bayi yang mengonsumsi ASI.
“Tidak ada bukti yang mendukung risiko ini, namun tidak ada pula bukti yang benar-benar membuktikan keamanannya. Makanya kami menyarankan untuk menghentikan pemakaiannya untuk mencegah risiko,” pungkas dr. Mraz-Robinson.
Kawan Puan yang saat ini tengah hamil atau menyusui bisa melanjutkan kembali penggunaan retinol setelah tak lagi menyusui.
Pasalnya menggunakan retinol setelah selesai masa menyusui bisa membantu mengatasi kulit kusam sampai hiperpigmentasi yang disebabkan oleh jerawat hormon.
Diungkapkan dr. Mraz-Robinson, bahwa retinol bisa membantu mengembalikan kulit setelah masa kehamilan dan menyusui dengan menghidupkan kembali kulit yang lelah, kusam, dan menghilangkan hiperpigmentasi dari jerawat yang disebabkan oleh hormon.
Artikel ini telah terbit di https://www.parapuan.co/read/533404039/mengapa-ibu-menyusui-tak-boleh-pakai-retinol-ini-penjelasan-dokter-kulit?page=all