SonoraBangka.ID - Sejumlah negara memborong chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS), termasuk Nvidia hingga AMD. Beberapa di antaranya yaitu China dan Arab Saudi.
Namun ke depannya, transaksi itu tak lagi mudah dilakukan. Sebab, pemerintah AS membatasi ekspor chip AI buatan Nvidia dan AMD ke China, dan kini merembet pula ke beberapa negara di Timur Tengah.
Saat menetapkan batasan untuk China, pemerintah AS berdalih bahwa batasan itu dilatarbelakangi oleh keamanan nasional. Namun Departemen Perdagangan AS, yang mengatur perizinan ekspor tak menjelaskan alasan di balik batasan untuk negara Timur Tengah.
Adapun Nvidia dan AMD sudah menerima surat pemberitahuan soal pembatasan tadi dari regulator terkait. Meski dilarang, keduanya kompak berkata bahwa pembatasan itu tidak berdampak pada pendapatan perusahaan.
"Selama kuartal kedua tahun fiskal 2024, pemerintah AS menginformasikan kami tentang persyaratan lisensi tambahan untuk sebagian produk (GPU) A100 dan H100 yang ditujukan untuk pelanggan tertentu dan wilayah lain, termasuk beberapa negara di Timur Tengah," kata Nvidia dalam dokumen yang diserahkan perusahaan ke pemerintah AS pada 28 Agustus lalu.
Sayangnya Nvidia tak merinci negara Timur Tengah mana saja yang terdampak pembatasan.
Diwartakan sebelumnya, sejumlah negara memborong chip AI dari Nvidia. Pada pertengahan Agustus, Sejumlah perusahaan ternama China memborong chip kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari Nvidia.
Perusahaan yang dimaksud di antaranya adalah Baidu, induk TikTok ByteDance, Tencent, serta Alibaba.
Kabarnya raksasa teknologi China itu memesan chip AI senilai 5 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 76 triliun. Sebagai tahap awal, 100.000 prosesor A800 dari Nvidia seharga 1 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 15,2 triliun, bakal dikirimkan tahun ini.
Kabar ini awalnya mencuat dari laporan Financial Times. Menurut laporan itu, chip AI Nvidia diborong China untuk membangun sistem kecerdasan buatan generatif.