SonoraBangka.id - Tentunya, kehadiran bayi mungil di dalam keluarga pasti menambah rasa bahagia bagi Anda dan pasangan.
Apalagi, jika kehadirannya sudah diidam- idamkan sejak lama.
Tapi, apa jadinya jika sesaat setelah si kecil lahir, kita sebagai ibu malah merasa resah dan cemas karenanya?
Munculnya perasaan tersebut menandakan kita mengalami sebuah kondisi yang dinamakan baby blues.
Apa itu baby blues?
“Baby blues merupakan kondisi perubahan mood dan perasaan negatif yang dialami oleh ibu terhadap bayinya setelah melahirkan. Hal ini menurut saya wajar dialami seorang ibu, apalagi ibu baru,” ujar Karina Negara, B.A., M.Psi., psikolog keluarga dan co- founder Kalm, aplikasi konseling online.
Yap, berdasarkan data, ada sekitar 60-80 persen ibu baru mengalami baby blues dan 20 persen di antaranya memiliki kecenderungan untuk mengalami postpartum depression (PPD).
“Memang mungkin frekuensi dan dan kecendengannya akan lebih tinggi di ibu baru karena benar-benar merupakan fase baru di hidupnya. Ya, benar- benar berubah. Ada hal-hal yang mungkin mengagetkan, sudah merencanakan pun tapi ada yang di luar antisipasi,” jelas Karina seperto dikutip dari Tabloid NOVA edisi 1666.
Lantas apa, sih, penyebab baby blues?
Paduan Hormon dan Hidup
Sejatinya, salah satu faktor penyebab baby blues bisa terjadi karena adanya perubahan hormon.
Yap, ketika dan setelah melahirkan, kondisi hormon pada diri seorang perempuan bisa jadi kacau balau.
Selain itu, menurut Karina, ada juga faktor eksternal yang memengaruhi seorang ibu mengalami kondisi ini.
Apalagi bila bukan karena perubahan besar dalam hidupnya.
“Ini ada sosok baru, nih. Ada orang baru yang harus aku urus, bayi kecil mungil yang bersandar padaku. Kalo enggak ada aku, dia enggak bisa ngapa- ngapain. Nah, jadi ada pikiran- pikiran kekhawatiran seperti itu. Ya, memang faktanya hidup berubah dan hormonnya banyak yang kacau. Jadi, lengkap, deh,” jelas Karina.
Dengan keadaan tersebut, sudah tentu akan ada tanda dan gejala yang ditimbulkan.
Menurut Karina, tandanya bisa berbeda-beda pada setiap ibu.
Tidak semua yang mengalami baby blues bentuknya atau tampilannya sama persis satu dengan yang lainnya.
Tapi paling tidak ada beberapa ciri umum yang bisa jadi acuan tanda baby blues.
“Paling standar adalah perasaan sedih, ada low mood atau down. Seperti merasa lesu, sedih, cemas, kurang tidur, takut, dan lainnya. Ya, baby blues juga enggak hanya menyangkut perasaan tapi juga fisiknya. Ada rasa capek dan down,” ujar Karina.
Normalnya, kondisi ini berlangsung selama dua minggu di awal masa setelah persalinan.
Menurut Karina, bisa jadi H+1 atau H+7 setelah melahirkan tanda hadirnya baby blues akan muncul dan dirasakan.
Kembali lagi, tergantung pada konsisi setiap orang.
Jadi itulah penyebab baby blues dan juga tanda baby blues yang bisa kita waspadai, ya.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053862995/ketahui-penyebab-baby-blues-jangan-anggap-remeh-rasa-sedih-habis-melahirkan?page=all