Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Hersadwi Rusdiyono dalam konferensi pers di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/6/2023).(KOMPAS.com/Rahel)
Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Hersadwi Rusdiyono dalam konferensi pers di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/6/2023).(KOMPAS.com/Rahel) ( kompas.com)

Ragam Taktik Produsen Oli Untuk Siasati Pemalsuan yang Marak di Pasaran

14 September 2023 21:39 WIB

SONORABANGKA.ID - Adalah Maraknya kasus peredaran oli palsu di pasaran, membuat produsen memutar otak dan mengambil beberapa siasat.

Tujuannya agar konsumen tidak mudah tertipu dengan produk palsu, dan bisa membedakan mana oli yang asli dan palsu.

Langkah yang diambil cukup variatif, mulai penggunaan kode QR, motif khusus, atau pola wadah kemasan dibuat berbeda. Semuanya dibuat untuk membantu konsumen.

Ekza Novtiano, Brand and Product Manager Castrol Indonesia menjelaskan, pihaknya baru saja melakukan package rebranding, serta membuat desain baru pada kemasan dan stiker produk.

Produk oli asli miliknya diklaim mempunya motif timbul pada kemasan, dengan stiker gradasi mencolok pada stiker. Keduanya diklaim sangat sulit ditiru.

“Berkenaan dengan rebranding ini, kami juga memperkenalkan fitur yang kami yakin bisa menjadi anti-counterfeit, jadi memang tidak akan bisa dipalsukan,” ucapnya kepada Kompas.com, pekan lalu.

Sementara Sri Adinegara, Market Development Director PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (EMLI) menjelaskan, pihaknya menyematkan fitur nomor ID khusus dan kode QR di semua produknya.

Konsumen yang hendak membeli bisa lebih dahulu scan barcode kemasan, dan akan diarahkan ke laman khusus, serta mendapatkan kode identifikasi.

Oli asli akan memiliki kode identifikasi yang sesuai antara laman kode QR dan wadah kemasan. Bila tidak sesuai, bisa dipastikan oli tersebut palsu.

“Jadi setiap batch yang beda, QR code yang ditempel beda juga. Konsumen bisa coba memastikan sendiri,” ujarnya.

Meskipun produsen sudah menyematkan beberapa fitur dimaksud, tapi konsumen tetap diimbau untuk selalu berhati-hati dan tidak sembrono saat membeli oli.

Yomie Harlin, Wakil Ketua Umum Aspelindo menjelaskan, satu penyebab akan peliknya situasi ini adalah karena konsumen yang tidak disiplin saat membeli produk pelumas kendaraan.

Sikap tidak disiplin yang dimaksud adalah, konsumen cenderung lebih meminati produk pelumas yang dijual secara online melalui perantara media sosial.

“Kalau mereka (konsumen) masih sering beli secara online, tapi bukan di online shop resmi produsen, melainkan di FJB (forum jual beli) medsos,” ujarnya.

Baiknya, konsumen dianjurkan untuk selalu membeli oli di bengkel resmi, atau lapak online shop resmi milik produsen, supaya tidak tertipu membeli oli palsu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ragam Taktik Produsen Oli Siasati Pemalsuan yang Marak di Pasaran", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/09/14/123100515/ragam-taktik-produsen-oli-siasati-pemalsuan-yang-marak-di-pasaran?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm