2. Melawan inflamasi
Dalam sebuah penelitian di Australia menemukan, daun salam dapat menghambat aktivitas enzim COX-21 yang diketahui sebagai salah satu zat yang memicu peradangan.
Daun salam mengandung seskuiterpen lakton yang dapat melawan peradangan dengan menghambat produksi oksida nitrat.
Penelitian menunjukkan, oksida nitrat dalam konsentrasi yang lebih tinggi dapat menyebabkan peradangan.
3. Menurunkan risiko kanker
Sebuah studi yang dilakukan pada lini sel kanker manusia menyatakan bahwa ekstrak daun salam mempunyai sifat antikanker.
Daun salam dapat mempunyai sifat antikanker karena mengandung senyawa utama berupa cineole.
Senyawa cineole diketahui dapat menekan pertumbuhan sel kanker leukimia atau kanker darah.
Selain itu, sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak daun salam menginduksi kematian sel pada lini sel kanker payudara.
4. Mengatasi masalah pernapasan
Ekstrak dari daun salam dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah pernafasan pada tubuh.
Sebuah penelitian menunjukkan, aktivitas antibakteri ekstrak daun salam dapat bekerja dengam baik terhadap beberapa organisme.
Termasuk di antaranya adalah bakteri Staphylococcus aureus yang resisten terhadap antibiotik methicillin.
5. Menyehatkan pencernaan
Daun salam juga bermanfaat bagi sistem pencernaan, mencegah kerusakan lambung, dan melancarkan buang air kecil.
Bahan ini akan membantu melepaskan racun dalam tubuh dan membantu kesehatan ginjal.
Selain itu, senyawa organik yang terdapat pada daun salam sangat efektif membantu mengatasi sakit perut dan meredakan sindrom iritasi usus besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Khasiat Air Rebusan Daun Salam", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/12/28/090000765/tak-banyak-yang-tahu-ini-5-khasiat-air-rebusan-daun-salam?page=all#page2.