Asupan lemak jenuh yang tinggi tersebut kemudian berhubungan dengan terjadinya peningkatan kolesterol.
Kadar kolesterol yang tinggi tersebut akan menumpuk di pembuluh darah dan menjadi sebuah plak penghambat sirkulasi darah.
5. Terjadi peningkatan risiko diabetes
Konsumsi makanan cepat saji lebih dari dua kali dalam seminggu berkaitan dengan peningkatan risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 karena kandungan tinggi karbohidratnya.
Karbohidrat tersebut kemudian diubah oleh tubuh menjadi gula, itu menyebabkan lonjakan gula darah di tubuh.
Pada gilirannya, gula darah akan memaksa kerja pankreas untuk menghasilkan insulin lebih banyak.
Hal itu kemudian memicu terjadinya resistensi insulin, atau kondisi organ tubuh tidak dapat menggunakan gula darah dengan baik karena gangguan insulin.
Diebetes tersebut kemudian dapat menimbulkan komplikasi masalah kesehatan lain, seperti kerusakan saraf, masalah mata, dan penyakit jantung.
6. Daya tahan tubuh menurun
Dilansir dari MedicalNewsToday (9/2/2023), konsumsi fast food setiap hari dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menjadi turun.
Hal itu kemudian memicu risiko peradangan dan kanker lebih tinggi, serta mudah terinfeksi penyakit.
7. Menurunkan daya ingat
Makanan cepat saji yang diketahui mengandung lemak jenuh dan karbohidrat terlalu tinggi dapat menyebabkan data ingat seseorang menurun.
Pada orang dewasa, pola makan fast food tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Saja Efek Samping Makan “Fast Food” Setiap Hari?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/02/21/210000965/apa-saja-efek-samping-makan-fast-food-setiap-hari-?page=all#page2.