Shevel menyarankan untuk minum banyak air sebelum mulai berpuasa dan meminumnya lagi setelah mengakhiri puasa.
4. Hindari stres dan kurang tidur
Selain faktor makanan dan minuman, Shevel juga menyarankan untuk menghindari berbagai faktor eksternal tubuh, seperti stres, kelelahan, dan kurang tidur selama berpuasa.
Shevel juga menyarankan untuk menghindari pemicu stres, terutama bagi yang rentan terhadap sakit kepala.
Tak hanya itu, Anda disarankan untuk menghindari begadang, tidur di tempat dingin, dan mengurangi screen time atau waktu di depan gadget.
Kurangnya tidur nyenyak dikatikan dengan sakit kepala yang lebih menyakitkan, dilansir dari Arab News, Minggu (10/4/2022).
Gejala sakit kepala saat puasa
Sakit kepala saat puasa biasanya terjadi ketika orang tidak makan selama delapan jam atau lebih.
Kabar baiknya adalah, ketika mulai makan lagi, maka sakit kepala akan hilang dalam waktu beberapa jam sesudahnya, dikutip dari Very Well Health, Selasa (7/11/2023).
Sakit kepala yang terjadi saat puasa umumnya akan dirasakan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Selain itu, ciri khas sakit kepala saat berpuasa umumnya akan dirasakan pada bagian dahi dan tidak berdenyut.
Sakit kepala saat puasa lebih terasa seperti sakit kepala tegang dibandingkan dengan sakit kepala migrain.
Meskipun demikian, puasa juga bisa memicu migrain pada orang yang menderita sakit kepala migrain.
Semakin lama tubuh tidak makan, semakin besar kemungkinan terjadinya sakit kepala karena puasa.
Penelitian juga mendukung temuan bahwa orang yang biasanya mengalami sakit kepala lebih mungkin mengalami sakit kepala saat puasa dibandingkan mereka yang tidak.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Cara Mengatasi Sakit Kepala Saat Puasa Ramadhan Tanpa Minum Obat", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/14/070000465/4-cara-mengatasi-sakit-kepala-saat-puasa-ramadhan-tanpa-minum-obat?page=all#page2.