Jenis ikan tinggi histamin lainnya adalah ikan dari keluarga Coryphaenidae, kelompok ikan bersirip kipas yang hidup di laut.
Salah satu jenis Coryphaenidae adalah ikan lemadang atau mahi-mahi yang banyak hidup dan bahkan menjadi salah satu komoditas perairan Indonesia.
3. Kelompok ikan Engraulidae
Famili ikan Engraulidae atau lebih dikenal sebagai teri masuk dalam jajaran ikan yang rentan mengandung histamin.
Meski kaya nutrisi dan memiliki rasa yang sedap, konsumsi ikan teri tidak segar meningkatkan risiko keracunan makanan karena histamin.
4. Kelompok ikan Clupeidae
Jenis ikan lainnya yang berpotensi tinggi histamin dan dapat menyebabkan keracunan makanan adalah Clupeidae.
Clupeidae adalah famili ikan berukuran sedang, di antaranya meliputi haring, sarden, serta hilsa, ikan yang populer di Bangladesh dan India.
Selain empat famili ikan di atas, ada pula kelompok ikan lain yang relatif tinggi histamin dan perlu diwaspadai, termasuk Carangidae (ikan kuwe), Pomatomidae (bluefish), serta Scomberesocidae (ikan sauri).
Gejala keracunan histamin pada ikan
Gejala keracunan histamin biasanya dimulai dalam waktu 5-30 menit setelah mengonsumsi ikan busuk.
Beberapa gejala yang mungkin dirasakan, termasuk:
Gejala keracunan histamin biasanya berlangsung beberapa jam atau hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, gejala bahkan dapat bertahan selama beberapa hari.
Sementara itu, cara mencegah keracunan histamin adalah dengan memilih ikan segar dan menyimpannya dalam suhu rendah seperti freezer untuk menghindari terkontaminasi bakteri.
Jika mendapati rasa gatal pada lidah sesaat setelah mengunyah daging ikan, segera hentikan konsumsi karena dikhawatirkan menjadi tanda keracunan ikan tinggi histamin.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/01/070000965/4-jenis-ikan-tinggi-histamin-waspadai-potensi-keracunan-makanan?page=all#page2.