Sebab, teh mengandung flavan-3-ols, senyawa tanaman yang dikaitkan dengan manfaatnya dalam menjaga kesehatan jantung, termasuk penurunan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah, menurut studi Advances in Nutrition.
Para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi 400 hingga 600 mg flavan-3-ols setiap hari atau setara dengan dua cangkir teh hitam atau hijau tanpa tambahan gula.
4. Risiko kanker tertentu turun
Risiko kanker dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, dan beberapa di antaranya berada di luar kendali (misalnya genetika), dilansir dari Eatingwell (30/10/2023).
Data yang dipublikasikan dalam studi Advances in Nutrition pada tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi teh tawar mungkin memiliki efek perlindungan terhadap beberapa jenis kanker, khususnya kanker mulut.
Bukti yang lebih lemah menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi teh dan kanker payudara, endometrium, dan hati.
Manfaat ini didapat dari kandungan polifenol teh, yang memiliki sifat antioksidan yang dapat menyerap radikal bebas yang berkontribusi terhadap perkembangan kanker.
5. Punya peluang umur panjang
Sebuah studi yang diterbitkan tahun 2022 di Annals of Internal Medicine menunjukkan, asupan teh hitam yang lebih tinggi dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit apa pun.
Risiko tersebut sebesar 13 persen lebih rendah bagi mereka yang minum dua cangkir atau lebih per hari, dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh
Selain itu, minum teh tawar juga dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, penyakit jantung iskemik, dan stroke.
6. Gigi bisa kuning
Baik teh manis ataupun teh tawar, keduanya memiliki risiko menyebabkan gigi menguning atau berubah warna.
Sebab, teh memiliki senyawa tanin yang akan menempel pada lapisan gigi terluar, dan secara perlahan membuat gigi menguning.
7. Ada risiko anemia
Efek samping minum teh tawar setiap hari yakni dapat menyebabkan gangguan dalam penyerapan zat besi.
Berdasarkan Buku Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS Kementerian Kesehatan tahun 2018, teh mengandung tanin yang dapat menghambat penyerapan zat besi.
Hal ini dapat meningkatkan risiko kekurangan zat besi dalam tubuh serta meningkatkan risiko penyakit anemia karena defisiensi besi.
Hal yang sama juga disebutkan dalam artikel tahun 2023 di Korean Journal of Family Medicine, bahwa senyawa tanin dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi, mineral yang penting untuk membuat protein yang membawa oksigen dalam darah.
Ketika penyerapan zat besi tidak maksimal, maka akan menyebabkan kepala terasa pusing dan tubuh menjadi mudah lemas sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Untuk menghidari efek negatif tersebut, sangat perlu memberikan jeda antara makan dan minum teh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Hal yang Akan Terjadi pada Tubuh jika Minum Teh Tawar Setiap Hari", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/23/070000565/7-hal-yang-akan-terjadi-pada-tubuh-jika-minum-teh-tawar-setiap-hari?page=all#page2.