SONORABANGKA.ID - Adalah Tahukah kamu bahwa satu dari empat orang dewasa tidak memenuhi tingkat aktivitas fisik yang disarankan? Hal ini sangat disayangkan, mengingat gaya hidup yang kurang gerak memunculkan beberapa masalah kesehatan yang signifikan.
Tapi bagaimana kita tahu jika kurang bergerak? Dan bagaimana cara memperbaikinya? Artikel ini dimaksudkan untuk mengetahui berbagai tanda gaya hidup sedentary yang harus diwaspadai dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan fisik dan mental kita, beserta beberapa solusi sederhana untuk lebih sering bergerak.
Tanda hidup sedentary
1. Gagal memenuhi rekomendasi latihan kesehatan global
Gaya hidup sedentary didefinisikan oleh Sedentary Behavior Research Network (SBRN) sebagai perilaku apa pun saat bangun tidur yang ditandai dengan pengeluaran energi kurang dari 1,5 setara metabolik, biasanya dilakukan dalam posisi duduk, berbaring, atau rebahan.
Dalam istilah orang awam, gaya hidup sedentary adalah gaya hidup malas-malasan, ditandai dengan kurangnya aktivitas fisik dalam periode yang lama dan tidak terputus, atau sebagian besar hari dihabiskan dengan duduk atau berbaring.
Padahal tubuh kita tidak dibuat untuk diam dalam jangka waktu lama, sehingga kecenderungan tidak banyak bergerak dapat merusak kesehatan.
Penelitian dari Universitas Liverpool menunjukkan bahwa tidak melakukan aktivitas selama dua minggu (pada orang muda dan sehat) dapat menimbulkan dampak kesehatan yang signifikan, termasuk berkurangnya massa otot dan perubahan metabolisme.
Salah satu cara untuk mengetahui apakah kamu termasuk orang yang tidak banyak bergerak adalah dengan mempertimbangkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia, yang merekomendasikan aktivitas aerobik intensitas sedang selama 150 hingga 300 menit per minggu atau aktivitas aerobik intensitas tinggi selama 75 hingga 150 menit per minggu, ditambah dua hari latihan kekuatan.
Jika tidak memenuhi salah satu saran tersebut, kemungkinan besar kamu kurang bergerak.