2. Sentra ekonomi
Tahun 1870 perekonomian Yogyakarta mulai berkembang sejalan undang-undang agraria.
Saat itu para pemodal asing boleh masuk dan berbisnis di Yogaykarta.
Sejak saat itu pula dibangun stasiun, bank, pasar dan sekolah. Semuanya di sekitaran jalan Malioboro.
Kawasan ini jadi ramai dilalui orang-orang dan secara perlahan Malioboro jadi sentra ekonomi.
Terutama sejak dibukanya Pasar Beringharjo, semakin banyak orang datang ke Malioboro.
Mereka yang tidak bisa berjualan di dalam pasar, akhirnya berjualan di pinggiran jalan.
Ini juga yang kemudian berkembang menjadi pedagang kaki lima di kawasan tersebut.
3. Satu garis lurus dengan keraton
Jalan Malioboro berada pada satu garis lurus dengan keraton Yogyakarta.