SonoraBangka.id - Di antara jalanan Yogyakarta lainnya, Malioboro nama jalan paling favorit dan terkenal di Yogyakarta.
Ya, kalau orang luar ditanya nama jalan yang paling diingat di Yogyakarta, bisa jadi jawabannya Malioboro.
Orang yang liburan ke kota ini pastinya mampir ke Malioboro.
Belum sepopuler namanya, ini beberapa fakta unik dibalik nama Malioboro.
1. Dari bahasa sansekerta
Tidak ada catatan khusus kapan jalanan Malioboro dibuka.
Pihak keraton membuka jalan ini untuk acara seremonial dan agar kereta kuda bisa melewatinya.
Nama Malioboro terdengar seperti nama barat tetapi asalnya dari bahasa Sansekerta, malyabhara.
Malyabung hara artinya karangan bunga. Ini terkait dengan tradisi keraton di zaman dulu.
Yakni, setiap mengadakan acara besar, sepanjang jalan dipenuhi bunga.
Kawasan Malioboro terdiri atas dua jalan utama yaitu Margo Mulyo dan Margo Utamo.
Ini bagian dari konsep sangkan paraning dumadi, perjalanan manusia sejak bayi hingga dipanggil Sang Pencipta.
2. Sentra ekonomi
Tahun 1870 perekonomian Yogyakarta mulai berkembang sejalan undang-undang agraria.
Saat itu para pemodal asing boleh masuk dan berbisnis di Yogaykarta.
Sejak saat itu pula dibangun stasiun, bank, pasar dan sekolah. Semuanya di sekitaran jalan Malioboro.
Kawasan ini jadi ramai dilalui orang-orang dan secara perlahan Malioboro jadi sentra ekonomi.
Terutama sejak dibukanya Pasar Beringharjo, semakin banyak orang datang ke Malioboro.
Mereka yang tidak bisa berjualan di dalam pasar, akhirnya berjualan di pinggiran jalan.
Ini juga yang kemudian berkembang menjadi pedagang kaki lima di kawasan tersebut.
3. Satu garis lurus dengan keraton
Jalan Malioboro berada pada satu garis lurus dengan keraton Yogyakarta.
Malioboro jadi penghubung antara Tugu Jogja dengan keraton.
Ini sesuai dengan konsep filosofi keraton Yogyakarta yaitu sangkan parining dumadi.
Yang artinya dari mana seorang manusia berasal dan ke mana dia akan kembali.
Pertempuran ini dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949.
Pertempuran berhasil dimenangkan pejuang kemerdekaan dan Yogyakarta kembali ke tangan Indonesia.
5. Sebagai ikon kota Yogyakarta
Malioboro mengalami banyak perkembangan dan perubahan. Dan sekarang telah menjadi kawasan ikonik.
Kawasan dilengkapi pedestarian luas, lalu Slasar Maliboro untuk tempat bersantai, kuliner, dan berswafoto.
Sejak tahun 2023 pedagangan kaki lima pun dipindahkan agar kawasan lebih rapi.
Pedagang ini ditempatkan di area Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2 agar lebih rapi.
Nah, kapan kamu terakahir ke Malioboro?
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/114964274/5-fakta-unik-jalan-malioboro-yogyakarta-yang-belum-banyak-diketahui-orang?page=3