Di Cirebon, tradisi perayaan Maulid Nabi disebut "Panjang Jimat."
Acara ini diadakan di Keraton Kasepuhan dan diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti pembacaan sholawat dan dzikir.
Puncak acara adalah prosesi membawa Panjang Jimat, yaitu sejumlah benda pusaka yang dikaitkan dengan sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad, diarak dari keraton menuju masjid.
Tradisi ini menonjolkan perpaduan budaya Islam dengan tradisi keraton yang kuat.
7. Khatam Al-Barzanji - Aceh
Di Aceh, perayaan Maulid Nabi Muhammad dirayakan dengan tradisi membaca kitab Al-Barzanji, yaitu syair-syair yang berisi pujian kepada Nabi Muhammad dan sejarah hidupnya.
Pembacaan kitab ini dilakukan secara bergantian oleh ulama dan masyarakat setempat di masjid-masjid atau di rumah-rumah warga.
Perayaan ini juga disertai dengan kenduri, di mana makanan dibagikan kepada warga sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan.
8. Endhog-Endhogan - Banyuwangi
Di Banyuwangi, Jawa Timur, ada tradisi unik bernama Endhog-Endhogan dalam perayaan Maulid Nabi.
Warga setempat membuat telur yang dihias dengan aneka warna, lalu diarak keliling kampung.
Setelah prosesi arak-arakan, telur tersebut dibagikan kepada anak-anak dan warga sebagai simbol keberkahan.
Selain itu, warga juga mengadakan pengajian dan doa bersama di masjid.
9. Muludan - Betawi
Di Jakarta, tradisi perayaan Maulid Nabi oleh masyarakat Betawi dikenal dengan sebutan Muludan.
Dalam perayaan ini, masyarakat mengadakan pengajian, pembacaan sholawat, serta kenduri dengan berbagai makanan khas Betawi seperti nasi kebuli dan kue-kue tradisional.
Perayaan Muludan menjadi momen penting bagi warga Betawi untuk mempererat silaturahmi dan menjaga tradisi keagamaan.
Indonesia, dengan keberagaman budayanya, memberikan warna yang begitu kaya dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Setiap daerah memiliki cara unik untuk merayakan kelahiran Nabi, mencerminkan harmoni antara agama dan budaya lokal.
Ya memang, tradisi-tradisi ini tidak hanya meneguhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga menjaga identitas kultural yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115071434/beragam-tradisi-maulid-nabi-muhammad-di-indonesia-merayakan-kelahiran-nabi-dengan-keunikan-lokal?page=5