Maulis Nabi Muhammad SAW
Maulis Nabi Muhammad SAW ( Tribunnews)

Keunikan Perayaan kelahiran Nabi, Ini Beragam Tradisi Maulid Nabi Muhammad di Indonesia

10 September 2024 10:37 WIB

SonoraBangka.id - Tanggal 16 September 2024, yang jatuh pada hari Senin, ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk menghormati peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad, merupakan momen istimewa yang dirayakan umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di negeri dengan keragaman budaya dan tradisi yang kaya ini, setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan Maulid Nabi.

Ritual dan upacara yang dilaksanakan tidak hanya sebagai wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga mencerminkan warisan budaya yang sudah turun temurun.

Berikut adalah beberapa tradisi Maulid Nabi di berbagai daerah di Indonesia yang unik dan penuh makna:

1. Grebeg Maulud - Yogyakarta

Tradisi Grebeg Maulud di Yogyakarta sudah berlangsung sejak zaman Kesultanan Mataram dan masih dipertahankan hingga kini.

Dalam perayaan ini, Keraton Yogyakarta menggelar prosesi besar-besaran dengan membawa gunungan, yaitu tumpukan makanan berupa hasil bumi seperti sayuran, buah, dan kue, yang diarak dari Keraton menuju Masjid Gede Kauman.

 

Gunungan ini kemudian diperebutkan oleh masyarakat karena dipercaya membawa berkah.

Grebeg Maulud menggambarkan perpaduan antara tradisi Islam dan budaya Jawa yang masih hidup dan dihormati oleh masyarakat.

2. Sekaten - Solo dan Yogyakarta

Selain Grebeg Maulud, Sekaten juga merupakan tradisi perayaan Maulid Nabi yang diadakan di Keraton Solo dan Yogyakarta.

Acara ini biasanya berlangsung selama seminggu, dimulai dengan tabuhan gamelan Sekaten yang dipercaya dapat mendatangkan berkah.

Puncak perayaan adalah Grebeg Maulud, di mana masyarakat berbondong-bondong mengikuti prosesi sembari menikmati pasar malam yang diadakan di alun-alun.

Tradisi Sekaten ini menampilkan kearifan lokal yang sarat makna spiritual dan sosial.

 

3. Maulid Nabi di Cikoang - Sulawesi Selatan

Masyarakat Cikoang, Sulawesi Selatan, merayakan Maulid Nabi dengan acara yang disebut "Maudu Lompoa."

Perayaan ini menonjolkan arak-arakan perahu kecil yang dihias indah, simbol kebahagiaan atas kelahiran Nabi Muhammad.

Perahu-perahu ini diisi dengan berbagai persembahan, seperti makanan dan buah-buahan, yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Tradisi ini menunjukkan pengaruh budaya Bugis yang kaya akan simbolisme laut dan pelayaran.

4. Tradisi Nganggung - Bangka Belitung

Di Bangka Belitung, perayaan Maulid Nabi dikenal dengan tradisi Nganggung.

Pada hari peringatan Maulid, warga membawa dulang (nampan besar) yang berisi aneka makanan dan kue tradisional, lalu berkumpul di masjid untuk makan bersama.

Tradisi ini melambangkan kebersamaan, saling berbagi, dan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran Nabi Muhammad.

Setelah acara makan bersama, warga melanjutkan dengan doa dan ceramah agama.

5. Bakar Gunung Api - Ambon

Di Ambon, Maluku, tradisi Maulid Nabi dirayakan dengan unik melalui acara Bakar Gunung Api.

Pada malam Maulid, masyarakat Ambon berkumpul di tepi pantai dan menyalakan tumpukan sabut kelapa hingga menyerupai gunung api kecil.

 

Api yang menyala melambangkan semangat dan cinta umat Muslim kepada Nabi Muhammad.

Setelah api dinyalakan, acara dilanjutkan dengan dzikir dan pembacaan sejarah hidup Nabi, disertai dengan doa bersama.

6. Mauludan - Cirebon

Di Cirebon, tradisi perayaan Maulid Nabi disebut "Panjang Jimat."

Acara ini diadakan di Keraton Kasepuhan dan diisi dengan berbagai kegiatan keagamaan, seperti pembacaan sholawat dan dzikir.

 

Puncak acara adalah prosesi membawa Panjang Jimat, yaitu sejumlah benda pusaka yang dikaitkan dengan sejarah dan kehidupan Nabi Muhammad, diarak dari keraton menuju masjid.

Tradisi ini menonjolkan perpaduan budaya Islam dengan tradisi keraton yang kuat.

7. Khatam Al-Barzanji - Aceh

Di Aceh, perayaan Maulid Nabi Muhammad dirayakan dengan tradisi membaca kitab Al-Barzanji, yaitu syair-syair yang berisi pujian kepada Nabi Muhammad dan sejarah hidupnya.

Pembacaan kitab ini dilakukan secara bergantian oleh ulama dan masyarakat setempat di masjid-masjid atau di rumah-rumah warga.

Perayaan ini juga disertai dengan kenduri, di mana makanan dibagikan kepada warga sebagai wujud rasa syukur dan kebersamaan.

8. Endhog-Endhogan - Banyuwangi

Di Banyuwangi, Jawa Timur, ada tradisi unik bernama Endhog-Endhogan dalam perayaan Maulid Nabi.

Warga setempat membuat telur yang dihias dengan aneka warna, lalu diarak keliling kampung.

 

Setelah prosesi arak-arakan, telur tersebut dibagikan kepada anak-anak dan warga sebagai simbol keberkahan.

Selain itu, warga juga mengadakan pengajian dan doa bersama di masjid.

9. Muludan - Betawi

Di Jakarta, tradisi perayaan Maulid Nabi oleh masyarakat Betawi dikenal dengan sebutan Muludan.

Dalam perayaan ini, masyarakat mengadakan pengajian, pembacaan sholawat, serta kenduri dengan berbagai makanan khas Betawi seperti nasi kebuli dan kue-kue tradisional.

 

Perayaan Muludan menjadi momen penting bagi warga Betawi untuk mempererat silaturahmi dan menjaga tradisi keagamaan.

Indonesia, dengan keberagaman budayanya, memberikan warna yang begitu kaya dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Setiap daerah memiliki cara unik untuk merayakan kelahiran Nabi, mencerminkan harmoni antara agama dan budaya lokal.

Ya memang, tradisi-tradisi ini tidak hanya meneguhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad, tetapi juga menjaga identitas kultural yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Artikel ini telah terbit di https://www.kabarbumn.com/ragam/115071434/beragam-tradisi-maulid-nabi-muhammad-di-indonesia-merayakan-kelahiran-nabi-dengan-keunikan-lokal?page=5

Sumberwww.kabarbumn.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm