Siapa yang harus membatasi makan kurma?(Pexels/Valeria Boltneva)
Siapa yang harus membatasi makan kurma?(Pexels/Valeria Boltneva) ( KOMPAS.COM)

Siapa Saja yang Harus Membatasi Untuk Makan Kurma?

28 Februari 2025 16:43 WIB

SONORABANGKA.ID - Merupakan Kurma adalah buah yang identik dengan bulan Ramadhan. Buah dari Timur Tengah ini bahkan dianjurkan untuk dimakan saat berbuka puasa.

Memiliki rasa manis, kurma mengandung berbagai nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh, termasuk menurunkan risiko jantung dan mecegah anemia, dikutip dari Medicine Net.

Meski demikian, buah dengan nama latin Phoenix dactylifera tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah besar, terutama untuk orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu.

Lantas, siapa saja yang harus membatasi makan kurma?

Siapa yang harus membatasi makan kurma?

Seseorang dengan kondisi medis tertentu harus membatasi asupan kurma mereka, untuk menghindari efek samping yang merugikan tubuh.

Berikut beberapa orang yang harus membatasi makan kurma:

1. Penderita diabetes

Kurma yang dikonsumsi dalam jumlah sedang tidak meningkatkan gula darah dengan cepat.

Meski demikian, penderita diabetes harus membatasi asupan kurma harian sebanyak 3-5 buah untuk mencegah lonjakan gula darah.

Dokter penyakit dalam spesialis endokrin, metabolik, dan diabetes Universitas Indonesia (UI) Em Yunir mengatakan, satu kurma mengandung 70 persen gula.

Karena satu gram gula setara dengan empar kalori, maka 100 gram kurma atau kurang lebih 10-13 butir kurma mengadung hampir 400 kalori.

Em Yunir menambahkan, penderita diabetes yang makan kurma terlalu banyak akan semakin mengganggu kondisinya.

"Gula darah menjadi tidak terkendali sehingga timbul kondisi terkait hiperglikemia yang tidak terkontrol," ujarnya dikutip dari Kompas.com (17/2/2024).

Kondisi ini mengakibatkan kadar gula darah sangat tinggi hingga mencapai lebih dari 300 mg/dL.

2. Gangguan pencernaan

Kurma mengandung serat dalam jumlah tinggi yang baik untuk kesehatan pencernaan.

Tapi, jika dikonsumsi terlalu banyak, terutama setelah makan, serat dapat menyebabkan masalah perut, seperti sembelit dan kembung, dilansir dari Hindustan Times.

Selain itu, pada kurma kering, biasanya terdapat kandungan sulfit, senyawa yang bertujuan untuk mengawetkan makanan dan menghilangkan bakteri.

Orang yang sensitif terhadap sulfit dapat merasakan beberapa reaksi, seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.

3. Penderita IBS

Orang yang sedang mengalami diare tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah banyak.

Sebab, gula dalam kurma yang disebut sorbitol dapat menyebabkan buang air besar berlebihan.

Selain itu, penderita sindrom iritasi usus besar (IBS) juga harus menghindari makan kurma karena kandungan fruktosanya yang tinggi. 

Sindrom iritasi usus besar adalah gangguan pencernaan kronis yang ditandai dengan gejala seperti nyeri perut, kembung, dan perubahan kebiasaan buang air besar.

4. Orang yang memiliki alergi

Sama seperti beberapa buah lainnya, kurma juga dapat menyebabkan alergi pada orang-orang tertentu. Alergi terhadap kurma berpotensi memicu serangan asma.

Tidak cuma itu, kandungan sulfit pada kurma kering juga dapat menyebabkan sesak napas pada penderita asma.

5. Orang dengan risiko penyakit ginjal

Orang-orang yang berisiko atau menderita penyakit ginjal dianjurkan untuk membatasi makan kurma.

Pasalnya, kurma dapat memperburuk kondisi karena kandungan potasiumnya yang tinggi.

Dikutip dari Kompas.com (13/3/2024), terlalu banyak mengonsumsi potasium bisa memicu masalah untuk penderita penyakit ginjal. Sebab, ginjal tak lagi mampu memprosesnya dengan cara yang sama.

Kondisi ini kemudian dapat menyebabkan penumpukan potasium dalam tubuh dan berpotensi menyebabkan kerusakan lebih lanjut.

Beberapa tanda peringatan penumpukan ini termasuk denyut nadi yang lambat, mual, dan perasaan lemah atau lelah.

6. Orang yang memiliki intoleransi fruktosa

Rasa manis pada kurma berasal dari fruktosa, karbohidrat sederhana yang juga disebut sebagai gula buah.

Beberapa orang mungkin kesulitan mencerna fruktosa, sehingga gula ini hanya akan melewati sistem pencernaan tanpa dicerna.

Akibatnya, tumpukan fruktosa yang tidak dicerna mulai beraksi dengan bakteri alami pada usus, sehingga memicu gas dan sakit perut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siapa Saja yang Harus Membatasi Makan Kurma?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2025/02/28/090000165/siapa-saja-yang-harus-membatasi-makan-kurma-?page=all#page2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm