SonoraBangka.ID - Untuk menggerakkan sektor pariwisata dan UMKM di Kota Pangkalpinang, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Pangkalpinang menyampaikan gagasannya.
Sebab, UMKM tidak bisa berjalan sendiri sehingga perlu ditunjang dengan adanya destinasi wisata buatan agar tak menjadi UMKM yang bersifat musiman.
Hal tersenut diungkapkan Yudi selaku perwakilan dari Pokdarwis Kota Pangkalpinang saat melakukan silaturahmi ke Pemerintah Kota Pangkalpinang, Selasa (9/7/20) diruang Rapat Gedung Tudung Saji Kota Pangkalpinang.
Dalam kesempatan itu, Pokdarwis menyampaikan salah satu destinasi wisata buatan yang telah berhasil dibangun oleh Pokdarwis yaitu Kampung Rasau yang telah diserahkan ke Pemerintah Kota Pangkalpinang pada bulan Maret 2020 lalu.
Selain itu, Pokdarwis juga pernah mewakili Pemkot Pangkalpinang dalam ajang perlombaan pariwisata tingkat nasional dan saat ini sedang mengajukan 3 destinasi wisata yang ada di Kota Pangkalpinang ke tingkat nasional, yaitu Kampung Tiga Orang, Kampung Rasau dan Museum Timah yang berlangsung pada bulan agustus hingga desember.
Hanya saja untuk destinasi wisata Museum Timah sendiri sudah masuk kedalam kategori objek destinasi wisata nasional.
Sementara itu, program yang diajukan oleh Pokdarwis saat ini adalah 1 kecamatan 1 destinasi wisata 1 UMKM, hal ini diajukan karena melihat semakin meningkatnya UMKM di Kota Pangkalpinang sebagai dampak dari Pandemi Covid-19.
Untuk itulah Pokdarwis sangat berharap bisa bekerjasama dengan pemerintah untuk memfasilitasi gagasan mereka tersebut, karena hal itu akan sangat berdampak positif terhadap perekonominan dan umkm di Kota Pangkalpinang, agar bisa memperbaiki kehidupan masyarakat pasca Pandemi Covid-19.
Berdsarkan survey yang dilakukan oleh Pokdarwis, perlu adanya sinergi antara UMKM dan Pariwisata. Pembinaan terhadap pelaku Pariwisata dan UMKM masih kurang. UMKM tanpa destinasi wisata masih kurang efektif, untuk itu UMKM perlu di kelola dan di fasilitasi dengan sinergi antara UMKM dan destinasi wisata.
Dengan meningkatnya keinginan masyarakat untuk berwiraswasta, Pokdarwis siap membantu pemerintah dengan yang salah satu programnya melakukan penghijauan di Pantai Pasir Padi dengan penanaman 200 Pohon dan bekerja sama dengan PLN.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Bappedalitbangda, M. Belly Jawari, ST, M.Si, menyatakan kalau Kota Pangkalpinang merupakan kota perdagangan dan jasa yang merupakan pintu masuk ke wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga pemerintah dalam hal ini harus menyiapkan ruang bagi pelaku UMKM. Akan tetapi hal ini diakuinya masih terkendala masalah lahan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Sedangkan menurut Plt. Kadin Pariwisata, Suryo Kusbandoro, pengaturan pengelolaan permasalahan ini harus diatur dengan jelas terlebih dahulu, yaitu dengan pembuatan Perda terlebih dahulu agar semuanya jelas dan terkoordinir dengan aturan yang pasti. Perlunya kerjasama dengan Pokdarwis dan Karang taruna di daerah kecamatan tersebut agar desitinasi wisata dan pusat kuliner bisa berjalan dengan baik.
Hadir juga dalam silaturahmi ini, Samsudin selaku Ketua Pokdarwis Kecamatan Taman Sari dan merupakan penggiat seni dan budaya di Kota Pangkalpinang sekaligus pemain musik tahun 80’an.
Dalam hal ini, dirinya mengusulkan agar diadakannya pergelaran music dan seni budaya di Taman Sari. Dimana pagelaran musik yang akan ditampilkan beraneka ragam, dari musik anak muda hingga musik legenda tahun 80-90an, disamping pagelaran seni Rudat yang merupakan seni budaya Bangka asli.
Dan gagasan ini disambut baik oleh Plt Kadin Pariwisata Kota Pangkalpinang, karena dinilai bisa menambah daya tarik destinasi wisata Kota Pangkalpinang sendiri dan menjadi icon bagi Taman Sari.
Terkait gagasan yang disampaikan oleh Samsudin, Donald Tampubolon selaku Kepala Dinas Perindagkop UMKM Kota Pangkalpinang sangat mengapresiasi program Pokdarwis ini.
Menurut Donald, Pemkot Pangkalpinang telah merencanakan hal ini akan tetapi tidak semua kecamatan di Kota Pangkalpinang siap, hal ini terkendala oleh tempat atau lahan yang dimiliki pemkot sendiri.
“Bukit Dealova di Perumahan Tampuk Pinang Pura menjadi salah satu yang akan dikembangkan untuk dapat menampung UMKM yang sekarang sudah ada di sana. Selain itu Taman Sari, juga akan dikelola lagi lapangan tenis Taman Sari akan dijadikan tempat untuk UMKM yang ada di alun-alun dan Taman Sari. Untuk lapangan tenis dipindahkan ke Tampuk Pinang Pura. Dan ini memerlukan perencanaan yang matang mengingat meningkatnya UMKM pasca COVID-19 ini,”papar Donal.
Diakhir pertemuan, Belly menjelaskan bahwa untuk ini sangat dibutuhkan konsep untuk mengkolaborasikan UMKM dan Pariwisata. Bappeda berharap ada study dari disperindag untuk masterplan pusat kuliner/umkm atau pujasera sehingga bisa direalisasikan pada 2022.