face shield
face shield ( )

Untuk Menangkal Covid-19, Sebaiknya Kita Gunakan Masker atau Face Shield ?

28 Juli 2020 07:59 WIB

SonoraBangka.id - Pada saat pandemi covid-19 saat ini, setiap orang diwajibkan untuk menggunakan masker. Saat beraktivitas di luar rumah.

Namun, tidak semua orang nyaman untuk menggunakan penutup hidung dan mulut seperti itu.

Karena penggunaan masker yang salah justru berpotensi meningkatkan risiko infeksi, alih alih mencegah penyebaran virus.

Sebagai alternatif masker, sejumlah produsen juga membuat face shield -penutup wajah dengan panel plastik yang melengkung menutup seluruh bidang wajah.

Pada sebagaian orang menggunakan face shield lebih nyaman ketimbang masker, karena lebih mudah untuk di lepas pasang dan dibersihkan.

Namun, pertanyaan disini mana yang lebih efektif dalam menangkal virus corona masker atau face shiled ?

Dalam sebuah penelitian yang dimuat pada Journal of Occupational and Environmental Hygiene di tahun 2014 face shield dipakaikan pada kreasi robot yang bernafas.

Kreasi itu dibuat oleh para peneliti dari National Institute for Occupational Safety and Health.

Setelah itu, peneliti kemudian menempatkan robot lain yang membatukkan virus flu ke depan robot tersebut, dalam jarak sekitar 50 centimeter.

Dalam tes tambahan, efektivitas face shield bervariasi berdasarkan ukuran tetesan yang dikeluarkan.

Face shield ternyata mampu mencegah robot menghirup 96 persen virus dalam lima menit.

Sayangnya, belum ada penelitian yang membahas apakah face shield mampu melindungi orang lain dari kuman yang keluar dari mulut atau hidung pemakainya.

Namun indikasi keseluruhan adalah, face shield dapat melindungi pemakainya dari kuman yang disebarkan oleh orang lain.
Nah, hal inilah yang membuat para ilmuwan waspada.

Dikatakan Ahli Epidemiologi Pencegahan Infeksi di George Mason University, Saskia Popescu, Ph.D bahwa mereka tidak punya penelitian yang mengatakan face shield akan memberikan perlindungan bagi orang-orang di sekitar mereka kita sakit.

Berdasarkan pada hukum fisika, face shield kemungkinan juga bisa melindungi orang lain.

Sebab, segala sesuatu yang keluar dari mulut kita akan bergerak maju dan tentunya akan mengenai material plastik yang ada di depan kita.

"Menurut mereka secara fisik tidak bisa dilalui," kata Eli Perencevich, M.D.

Eli Perencevich adalah  Profesor Penyakit Dalam dan Epidemiologi di University of Iowa Carver College of Medicine, yang pada bulan April menerbitkan komentar di JAMA tentang dukungan terhadap face shield.

Karena terbuka pada bagian sisi dan bawah, maka ada sebagian orang yang skeptik terhadap face shield ini.  

Penelitian menunjukkan, Covid-19 umumnya menyebar melalui tetesan ( droplet) yang keluar dari mulut atau hidung seseorang.

Droplet tersebut ditarik ke bawah oleh gravitasi dalam jarak sekitar dua meter.

Face shield diyakini mampu mencegah tetesan tersebut mengenai wajah seseorang karena terlebih dahulu mengenai material plastik di depan wajah.

Untuk bisa masuk melalui celah face shield, virus perlu berlama-lama di udara dalam partikel yang lebih kecil yang dikenal sebagai aerosol, dan akhirnya berkelok-kelok masuk melalui sisi face shield.

Namun, menurut Ahli Epidemiologi Penyakit Menular dari University of Toronto, David Fisman, M.D., pola penyebaran Covid-19 menunjukkan aerosol adalah hal yang tidak biasa.

Dianjurkan bagi orang yang khawatir tentang potensi penyebaran virus dari udara, bioengineer yang bekerja dengan National Institute for Occupational Safety and Health, William Lindsley, Ph.D. menyarankan menggunakan face shield dan masker di saat yang bersamaan.

Menurut William seorang  ilmuwan yang melakukan penelitian menggunakan robot batuk di 2014 silam bahwa penggunaan masker dan face shield sekaligus bisa memblokir hingga 97 persen virus.

Belum ada penelitian yang benar-benar mengonfirmasi bahwa masker kain dapat menghalangi sejumlah virus agar tidak dikeluarkan ke udara.

Ada pun jenis masker yang disarankan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) adalah masker respirator N95. Namun, masker tersebut lebih diutamakan untuk para tenaga medis.

Meskipun masker medis lebih efektif, masker kain juga bisa membantu mencegah penyebaran virus influenza, virus yang mirip dengan Covid-19, demikian hasil studi Disaster Medicine and Public Health Preparedness di 2013.

Jadi, menggunakan masker lebih baik daripada tidak sama sekali. Apalagi bagi mereka yang mungkin terinfeksi tanpa adanya gejala.

Namun, Perencevich tetap meyakini face shield memberikan perlindungan lebih daripada masker.

Manfaat lain

Face shield melindungi tidak hanya hidung dan mulut, tetapi juga mata. Nah, hal ini yang tidak bisa dilakukan oleh masker.

Karena jika tetesan mengenai mata, maka kita juga bisa terinfeksi oleh virus tersebut.

Penggunaan face shield cenderung lebih mudah sehingga meminimalisasi kemungkinan salah pakai.

Selain itu bisa juga untuk mencegah seseorang menyentuh wajah mereka. Nah ini berbeda dengan masker, di mana penggunanya masih bisa dengan mudah menyentuh wajahnya.

Face shield bisa digunakan kembali setelah dicuci bersih. Cara mencucinya, cukup gunakan sabun dan air atau lap menggunakan disinfektan.

Jika penggunaan face shield tidak disertai masker, ekspresi wajah dan gerak bibir pengguna juga masih bisa terlihat.

Hal ini penting, terutama bagi tuna rungu atau mereka yang punya masalah pendengaran.

Sejumlah merek kenamaan juga mulai memproduksi face shield. Beberapa di antaranya adalah Apple, Nike, Ford, hingga John Deere.

Namun, mengenai efektif atau tidak, ini semua kembali kepada diri kita sendiri.

Sebab, risiko penularan virus sebetulnya juga dipengaruhi oleh faktor lain. Termasuk bagaimana kita menjaga kebersihan diri dan disiplin menjaga jarak.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Face Shield atau Masker, Mana Lebih Efektif Tangkal Covid-19?", 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/05/083747120/face-shield-atau-masker-mana-lebih-efektif-tangkal-covid-19?page=5.




 



 

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm