Selain itu, terapi ini juga dilakukan kepada masyarakat sekitar dan beberapa pondok pesantren di beberapa kota.
“Hasilnya cukup luar biasa, karena cukup efektif untuk melepaskan stres dan ketegangan yang sedang dihadapi,” katanya.
Saat tertawa, tubuh mengeluarkan hormon yang menenangkan dan menimbulkan rasa bahagia.
Ketika itu pula, organ tubuh bekerja lebih baik.
Ditambahkan Agus, tertawa merupakan simbol harapan dan kebutuhan terbesar dalam hidup.
Jadi, kita tidak bisa menganggap remeh bagaimana tertawa dapat menyembuhkan dan memberikan harapan.
Menurut Agus, terapi tertawa bisa dilakukan dengan berbagi cerita lucu bersama keluarga secara langsung.
Menghubungi teman melalui video call atau menonton video-video lucu di media social juga bisa kamu lakukan sebagai alternatif.
Namun demikian, ingatlah selalu untuk mengembangkan humor secara sehat dan tahu batas dengan tetap mengormati orang lain.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Usir Cemas dengan Terapi Tertawa", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/09/084607220/usir-cemas-dengan-terapi-tertawa.