SonoraBangka.id - Kerontokan rambut adalah salah satu hal yang di takutkan oleh kebanyakan orang.
Karen kerontokan rambut yang akhirnya berujung pada kebotakan kerap kali membuat kita menjadi kurang percaya diri.
Namun, permasalahan ini bisa di atasi dengan beragam treatment atau perawatan rambut lainnya.
Salah satunya adalah terapi plasma darah atau platelet-rich plasma (PRP).
Terapi plasma darah dilakukan dengan cara mengambil darah pasien yang kemudian diproses untuk mendapatkan jumlah konsentrasi trombosit yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnnya.
Plasma darah ini mengandung ratusan protein dan growth factor, sehingga ketika diinjeksikan kembali ke kulit kepala akan memberi nutrisi yang mampu merangsang folikel pertumbuhan rambut secara efektif.
Karena prosesnya menggunakan darah kita sendiri, dokter Spesialis Kulit dan Kelamin sekaligus Medical Advisor MEN/O/LOGY by ZAP Clinic, Endi Novianto mengklaim bahwa perawatan ini sangat aman dilakukan.
“Tidak ada efek samping yang menyebabkan proses alergi, infeksi, berbahaya bagi tubuh, karena ini darah pasien sendiri,” ujar Endi dalam jumpa pers virtual, belum lama ini.
Efektivitas
Endi mengatakan bahwa rangsangan yang diberikan pada folikel membuat rambut yang tadinya istirahat memproduksi rambut baru menjadi aktif kembali.
(PRP) akan menstimulasi stem cell punca, yakni, sel yang bisa berkembang menjadi banyak jenis sel dalam tubuh.
Endi mengatakan, saat sel punca ini aktif, akan membuat rambut tumbuh, sehat dan menjadi lebih rapat.
Untuk itu, pada pasien dengan keluhan kebotakan baik itu female pattern hairloss, yakni kebotakan dengan bentuk tertentu pada wanita, atau alopesia androgenetik yang terjadi pada laki-laki, bisa diatasi dengan terapi plasma darah ini.
“Kadang-kadang pasien datang sudah licin, mereka bertanya, ini masih bisa diatasi pakai PRP dok? Bisa, kalau ada stem cell yang hidup, masih bisa,” ujar Endi.
Terkait berapa kali terapi PRP harus dijalani untuk mendapatkan hasil yang maksimal, Endi menyarankan untuk menjalaninya setiap dua minggu sekali, selama delapan kali tindakan.
Endi mengungkapkan, supaya bisa menjadi hasil yang kita inginkan, treatment PRP yang harus kita lakukan sekiat empat bulan.
Setelah delapan kali treatment, evaluasi akan dilakukan untuk menilai masih perlukah terapi dilakukan kembali.
Nah, jika sudah maksimal, maka tinggal memelihara tiga bulan sekali bisa, atau nahkan enam bulan sekali.
Kontraindikasi
Namun sayangnya perawatan ini tak bisa dilakukan pada semua orang.
Ada kontraindikasi yakni, kondisi tertentu pada pasien yang membuat mereka sebaiknya tak menjalani terapi ini.
Beberapa kondisi kesehatan itu diantaranya: