2. Berkonsultasi dengan profesional
Langkah yang satu ini memang memerlukan anggaran lebih.
Namun, para peneliti Mayo Clinic menemukan bukti bahwa bantuan profesional bisa secara signifikan mengurangi burnout.
Dalam sebuah eksperimen, mereka melibatkan 80 orang ilmuwan yang mengalami burnout.
Dari eksperiment tersebut, ditemukan bahwa bahkan setelah hanya enam sesi pelatihan bersama profesional, kelompok eksperimen merasakan burnout mereka berkurang dan memiliki kesejahteraan yang lebih baik.
3. Jangan mengabaikan masalah
Eksperimen yang sama dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa burnout yang diabaikan malah bisa bertambah parah.
Kelompok dalam penelitian yang tidak mendapatkan pelatihan merasakan dirinya menjadi lebih lelah secara fisik dan mental, selama penelitian berlangsung.
Membiarkan burnout adalah sesuatu yang berbahaya. Jika kita tidak bisa menunjukkan kinerja yang terbaik, kita akan mulai melakukan kesalahan dalam bekerja dan bersikap sinis.
Pada akhirnya, alih-alih jadi orang sukses, kita malah bisa kehilangan pekerjaan.
Penelitian lain menemukan bahwa burnout bisa "menular" di lingkungan kerja.
Fenomena ini tak hanya bisa memengaruhi karir seseorang, tetapi jugamengancam nyawa jika pada akhirnya burnout tersebut berkembang menjadi depresi.
Orang-orang sukses mencoba menangani burnout secara langsung, tanpa mengabaikannya dan membiarkannya menjadi masalah berkepanjangan.