SonoraBangka.Id - Wanita berisiko tinggi mengalami osteoporosis. Risiko ini akan meningkat terutama saat masa menopause. Tulang ibarat jaringan di tubuh yang bisa rusak dan bisa diganti.
Ketidakseimbangan antara pembentukan tulang, penyerapan atau reabsorpsi mineral mempengaruhi kepadatan tulang yang memicu osteoporosis.
Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan mudah nyeri saat mengangkat beban. Osteoporosis meningkatkan risiko patah tulang dan cedera pada tulang. Dalam kasus yang parah, batuk atau bersin pun dapat menyebabkan patah tulang.
Mengapa wanita rentan mengalami osteoporosis?
Manusia mencapai kepadatan tulang maksimum antara usia 25 hingga 30 tahun. Setelah itu, tulang akan mengalami pengeroposan yang lambat dan stabil terutama setelah usia 40 tahun.
Pada wanita, kehilangan kepadatan tulang bisa dipercepat karena gangguan hormonal tertentu seperti masalah tiroid atau menopause.
Wanita juga memiliki kerangka tulang yang lebih kecil dibandingkan dengan pria. Akibatnya, massa tulang total wanita juga lebih rendah daripada pria, yang membuat mereka lebih rentan mengalami osteoporosis.
Wanita yang memiliki gaya hidup pasif dan stres juga berisiko tinggi mengalami osteoporosis.