Saling memberi kabar dengan pasangan adalah praktik penting dalam hubungan yang sehat.
Saling memberi kabar dengan pasangan adalah praktik penting dalam hubungan yang sehat. ( SHUTTERSTOCK)

Termasuk Posesif atau Bukan Jika Minta Pasangan Rutin Memberi Kabar ?

30 April 2021 13:43 WIB

SonoraBangka.id - Hal penting yang perlu di bangun dalam hubungan asmara adalah komunikasi yang aktif.

Termasuk salah satunya adalah saling memberi kabar dengan pasangan.

Namun, tak sedikit orang yang menganggap kebiasaan ini adalah sikap posesif pasangannya.

Lalu, apakah meminta pasangan rutin mengabari adalah sebuah sikap posesif?

Psikolog Samanta Elsener, MPsi mengatakan, ritual saling memberi kabar dengan pasangan adalah sesuatu yang wajar dalam sebuah hubungan.

Saling memberi kabar akan membuat kita dan pasangan cenderung aman dan nyaman dalam menjalani hubungan yang sehat.

"Hubungan yang sehat memang selalu ngasih kabar, menjaga komunikasi lancar."

"Ngasih kabar itu bukan berarti harus laporan terus ada di mana. Sekadar ngasih semangat atau perhatian, seperti (mengingatkan) jangan lupa makan siang, itu menunjukkan kita peduli dan memprioritaskan pasangan kita," kata Samanta kepada Kompas.com, Selasa (20/4/2021).

Ia menambahkan, setiap orang memiliki pola attachment atau pola kelekatan.

Orang-orang dengan pola kelekatan secure atau aman mampu menjalani relasi yang sehat dengan orang lain, termasuk pasangan.

Pola kelekatan ini biasanya sudah terbentuk sejak kecil dan semakin berkembang seiring bertambahnya usia.

Mereka cenderung tidak akan merasa pasangannya posesif jika ingin membangun rutinitas saling memberi kabar, bahkan senang ketika pasangannya memberi kabar.

Sebaliknya, orang-orang dengan pola kelekatan insecure atau tidak aman cenderung tidak memiliki kesadaran dalam hubungan.

Orang-orang ini memiliki ego yang tinggi untuk menghindari apa yang membuatnya merasa tidak aman.

"Misalnya, ketika hubungan yang sehat adalah dengan menjalin komunikasi, dia enggak mau tapi malah bilang orang lain posesif dengan melakukan itu," ucap Samanta.

Jadi, penting untuk mengetahui pola kelekatan yang ada pada diri kita dan mengembangkan diri seiring berjalannya waktu.

"Kita bisa mengasuh diri kita sendiri, menasihati diri kita terus menerus bahwa "hei, pola hubungan yang sehat itu saling memberi kabar, lho, saling punya komunikasi terbuka, lho"," katanya.

Membangun kebiasaan untuk saling memberi kabar dengan pasangan mungkin butuh waktu yang lama, namun akan memberikan hasil jika dijalani secara konsisten dalam waktu panjang.

Pasangan juga bisa membantu kita untuk terus mengingatkan dan memberikan ruang sehingga kita tidak merasa terlalu terpaksa.

Dalam perjalanannya, komunikasi aktif sangat penting untuk dibangun sehingga masing-masing saling mengetahui batasan untuk tidak menjadi pasaangan yang posesif.

Jadi, kuncinya adalah komunikasi, demikian ujar Samanta.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minta Pasangan Rutin Memberi Kabar, Posesif atau Bukan?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/20/164500320/minta-pasangan-rutin-memberi-kabar-posesif-atau-bukan-?page=2.


SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm