Orangtua memang hendaknya bersikap sabar ketika menghadapi anak balita yang susah makan.
"Dorong anak untuk makan, bukan memaksa. Dampingi anak saat makan dengan gembira, sehingga mindsetnya proses makan itu menyenangkan," kata Diana.
Anak juga perlu diperkenalkan dengan rasa lapar dan kenyang. Jadi, jangan diberi snack terlalu banyak supaya ketika waktu makan tiba anak sudah lapar.
"Prinsipnya adalah responsive feeding, kasih makan langsung saat anak sudah lapar," papar Diana.
"Makan juga jangan lebih dari 30 menit karena setelah itu sinyal kenyangnya sudah muncul. Kalau makanan tidak habis, tidak apa-apa. Biar saja dia lapar sampai jam makan berikutnya. Jadi, untuk menyiasatinya, berikan makan dalam porsi kecil, jika kurang baru nambah dari pada tidak habis," katanya.
Namun, bila anak menolak suatu makanan, coba ganti dengan tekstur dan rasa yang berbeda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mencegah Anak Balita Trauma Makan", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/10/110207520/mencegah-anak-balita-trauma-makan?page=2.