Barista Kedai Secangkir Insipirasi Kopi menyajikan kopi di gelaran Hari Kopi Internasional di Lapangan Enggal, Lampung, Sabtu (2/10/2021).
Barista Kedai Secangkir Insipirasi Kopi menyajikan kopi di gelaran Hari Kopi Internasional di Lapangan Enggal, Lampung, Sabtu (2/10/2021). ( (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA))

Dari Petani untuk Penikmat Senja , di Hari Kopi Internasional

2 Oktober 2021 16:30 WIB


Dari petani untuk penikmat senja

Eratnya budaya kopi dengan subkultur indie yang populer disebut "anak senja" ini diakui oleh pegiat kopi sebagai pintu edukasi untuk kalangan muda.

Alif, barista sekaligus owner Secangkir Insipirasi Kopi mengatakan, fenomena ini perlu dilihat dari sisi positifnya. Menurut pemilik kedai kopi tersebut di bilangan Kedaton ini, konsumsi kopi di kalangan anak muda sebenarnya masih sangat sedikit.


Jadi, munculnya minuman berbasis kopi dengan varian seperti latte atau susu, kopi gula aren, dan lainnya tetap memiliki dampak positif. "Kita ambil sisi positifnya, masyarakat mulai tertarik kepada minuman berbasis kopi," ujar Alif.


Menurut Alif, dengan meningkatnya konsumsi kopi, maka dari hulu ke hilir bisa merasakan dampaknya, terlebih bagi para petani. "Pelan-pelan kita berikan edukasi mengenai kopi, mulai dari jenisnya, sampai mengenalkan cara menikmati kopi sesungguhnya,"ucap Alif.

Kedai kopi yang didirikan Alif ini juga berawal dari secangkir kopi. Beberapa kawan selingkaran sering berkumpul dengan ajakan ngopi bareng. "Dari ngopi bareng setelah ditemani secangkir kopi bisa dapat inspirasi tentang pekerjaan, kehidupan," tambah Alif.


Pemprov dukung petani

Meningkatnya tren konsumsi kopi belakangan ini menjadi salah satu perhatian Pemprov Lampung. Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyebutkan petani harus memiliki nilai tambah agar sejahtera.

"Kami sudah koordinasi dengan perbankan untuk memudahkan bantuan bagi petani, sehingga petani kopi bisa upgrade, tidak hanya bertani, tetapi juga mengolah (roasting). Jadi ada nilai tambah,"ucap Arinal. Menurut Arinal, petani kopi perlu meningkatkan kualitas, baik kemampuan produksi maupun mengolah kopi.

"Sudah saya instruksikan juga ke bupati, agar melarang modal asing masuk. Jadi petani bisa berkembang untuk kesejahteraan mereka," tambah Arinal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hari Kopi Internasional, dari Petani untuk Penikmat Senja", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/10/02/155113378/hari-kopi-internasional-dari-petani-untuk-penikmat-senja?page=2.

Sumberkompas
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm