SonoraBangka.id - Di masa pandemi saat ini pesta pernikahan virtual ternyata menjadi tren yang semakin meningkat.
Para calon pengantin bisa mengundang tamu mereka dengan menghadiri pesta pernikahan melalui platform aplikasi video conference.
Ditambah, era yang sudah serba digital ini memudahkan para Wedding Organizer (WO) untuk menyediakan jasa pesta pernikahan virtual.
Tak sedikit jasa WO yang menawarkan harga murah berupa paket, yang dimulai dari kisaran Rp2 juta hingga Rp17 juta, tergantung dari spesifikasi dan peralatan yang diperlukan.
Lalu, sebelum kita menyediakan jasa pesta pernikahan virtual, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa aspek, agar tidak mengecewakan para klien yang ingin menggunakan jasa kita.
Nah, berikut rangkuman beberapa tips nya. Yuk, simak berikut ini.
Bangun tim yang solid
Menyediakan jasa yang membutuhkan lebih dari satu tenaga kerja, membuat kita harus mencari seorang partner yang sepemahaman dengan kita agar timbul chemistry yang baik saat bekerja.
Demi membangun etos kerja yang baik, sebuah tim wajib mempunyai orang-orang yang disiplin dan dapat mengelola waktu dengan baik. Selain itu, setiap orang wajib teratur, tidak pelupa, serta punya karakter terorganisir. Karenanya, kita harus saling mengenal dan memperbaiki diri satu sama lain.
Punya hati melayani
Menangani pesta pernikahan saudara atau teman, berbeda dengan pekerjaan profesional. kita diharuskan untuk bekerja dengan hati dan prinsip melayani.
Pengetahuan dasar
Mengusung konsep virtual, kita juga wajib mempelajari kemajuan teknologi saat ini, dengan berkonsultasi kepada orang yang bekerja di bidang teknologi informasi.
Persiapkan modal
Untuk memulainya, kita bisa mempersiapkan uang Rp3 juta hingga Rp5 juta untuk dibelikan plang, kartu nama, dan brosur. Sedangkan untuk pembayaran vendor dan biaya operasioal seluruhnya berasal dari klien, sehingga dapat diproyeksikan.
Pemasaran
Jika baru memulai bisnis, kita bisa memasarkan jasa dari mulut ke mulut, hingga promosi dengan membuat akun di berbagai media sosial seperti Instagram, Twitter atau Facebook.
Nah, apakah kamu tertarik?