Setelah perempuan berumah tangga tentu dirinya sudah sah untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
Meski sering dianggap tabu, permasalahan seks ini menjadi masalah pernikahan paling umum, khususnya mengenai perbedaan tingkat dan jenis keinginan.
Terlebih, kebanyakan pasangan enggan untuk membahasnya secara terbuka. Padahal, normalisasi komunikasi terbuka adalah langkah pertama yang penting dilakukan.
Dengan melakukan diskusi bersama dan berikan masukan mengenai hal yang membuat keduanya merasa nyaman, sehingga tidak ada lagi kesalahpahaman keduanya.
4. Kecemburuan
Pada dasarnya, setiap orang memiliki batas kecemburuan yang berbeda-beda.
Sebagian orang berpikir rasa insecure dalam hubungan berasal dari kekhawatiran adanya perselingkuhan.
Namun faktanya, Stepheson banyak menemukan bahwa pasangan cemburu karena kedekatan pasangan dengan orang lain yang lebih menjurus ke hal emosional.
Untuk mengatasinya, kamu bisa membiarkan pasangan untuk selalu bersikap jujur di antara satu sama lain untuk mengurangi kesalahpahaman.
5. Bosan
Permasalahan satu ini mungkin tak terlihat secara nyata, tetapi wajar dirasakan dalam kehidupan berumah tangga.
Namun, jika rasa bosan dan jenuh ini dapat berdampak buruk pada hubungan pernikahan jika dibiarkan begitu saja.
Karena, hubungan yang terjalin justru akan semakin dingin dan memicu pertengkaran.
Hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya, salah satunya adalah meluangkan waktu masing-masing.
Seperti, bertemu teman lama atau mencoba kegiatan baru untuk menghilangkan rasa bosan.
Nah, kehidupan setelah perempuan menikah tentunya tidaklah mudah, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa melaluinya bersama-sama dengan pasanganmu, ya.