Namun, jika kita adalah tipe investor yang maunya cari aman, kita bisa menanam modal pada reksadana jenis lain, seperti reksadana pasar uang dan pendapatan tetap.
Tetapi, kita tak akan mendapat imbal hasil besar seperti pada reksa dana saham.
3. Investasi emas
Investasi emas masih kerap menjadi pilihan banyak orang, entah itu dalam situasi genting maupun stabil.
Apalagi kalau nanti terjadi tapering off atau pengetatan kebijakan The Fed di tahun depan. Biasanya ketika itu, dollar AS menguat dari nilai tukar rupiah, maka harga emas bakal lebih mahal.
Selain itu, nilai emas juga relatif stabil dan return-nya berkisar 10 sampai 12 persen per tahun jika diinvestasikan dalam jangka panjang.
Jika hendak berinvestasi emas, pilihlah emas batangan atau logam mulia bersertifikat.
Lebih baik hindari investasi pada emas perhiasaan karena akan dikenakan biaya pembuatan yang cukup mahal dari nilai emas.
Nah selain itu, ketika emas perhiasan dijual, harganya tidak akan menghitung ongkos tersebut, sehingga kita akan rugi.