Ilustrasi dengar musik
Ilustrasi dengar musik ( shutterstock )

Ini yang Terjadi Diotak, Kenapa Kita Bisa Pilih Lagu yang Enak Didengar

29 Desember 2021 20:36 WIB

SonoraBangka.idGenre musik adalah jenis, tipe, atau ragam musik yang memiliki warna berbeda. 

Nah teman-teman, kamu lebih suka mendengarkan musik dengan genre musik apa? 

Ada beragam genre musik yang dikenal oleh seluruh masyarakat dunia, yaitu ada genre pop, rockjazzfolk, klasik, countryfunkblues, dan sebagainya. 

Selera musik setiap orang juga beragam, itu karena telinga kita memilih, musik mana yang cocok dan nyaman untuk didengar. 

Namun, bukan berarti genre musik selain selera kita dianggap tidak nyaman untuk didengar, ya, teman-teman. 

Misalnya, banyak orang menyukai genre musik rock yang keras, namun ada juga yang menyukai musik klasik yang dapat nyaman. 

Perbedaan tersebut harus kita hormati dan sesuaikan, karena pada dasarnya semua genre musik membantu kita untuk menikmati suasana. 

Nah, berbicara mengenai genre musik, pernahkah kamu penasaran, mengapa kita bisa memilih selera musik kita sendiri, ya? 

Mengapa kita bisa memilih dan membedakan lagu yang nyaman untuk didengar telinga kita, dan mana yang tidak kita sukai? 

Yuk, temukan jawabannya dari penjelasan berikut ini!

Hubungan Musik dengan Otak

Otak dapat memproduksi bahan kimia yang akan keluar ketika kita merasa senang, nyaman, hingga sedih. 

Kesenangan tersebut bisa kita temukan dari hal-hal seperti mendengarkan musik, bermain dengan teman, atau melakukan hal yang menyenangkan lainnya. 

Menurut Life Science, ada dua tahap yang terjadi pada otak ketika kita merasa senang.

Ilustrasi dengar musik
Arseny Togulev/unsplash
Mendengar atau memainkan alat musik bisa membuat kita merasa senang.

Pertama, merupakan tahap antisipatif, atau rasa menginginkan, didorong oleh neurotransmitter dopamin

Neurotransmitter yaitu bahan kimia alami di dalam otak yang membantu komunikasi antara sel saraf. 

Sedangkan dopamin adalah senyawa kimiawi di otak yang berfungsi untuk mengendalikan emosi.

 

Sehingga ketika dilepaskan sesuai dengan porsinya, hormon dopamin akan membuat kita merasa nyaman dan senang.

Tahap kedua disebut dengan tahap penyempurnaan, atau fase menyukai, didorong oleh opioid di otak. 

Menurut Daniel Levitin, seorang profesor psikologi di McGill University di Kanada, opioid di otak inilah yang terlibat langsung dalam kesenangan musik. 

Selera Musik sesuai Kepribadian

Apakah kepribadian kita bisa memengaruhi genre musik dan selera musik yang kita sukai? 

Menurut Journal of Personality and Social Psychology tahun 2003, mengungkapkan bahwa orang dengan sifat lemah lembut cenderung menyukai musik dengan nada yang lembut juga.

Contohnya, menyukai musik jazz, klasik, atau blues

Sementara, orang dengan kepribadian ekstrovert lebih suka musik dengan genre pop, dance, atau rock & punk.

Menurut Zachary Wallmark, Southern Methodist University, orang yang berempati tinggi maupun rendah memiliki banyak kesamaan ketika mendengarkan musik.

Kesamaan yang dimiliki keduanya adalah keterlibatan yang setara di wilayah otak mereka.

Area otak yang berkaitan dengan pendengaran, emosi, dan pemrosesan motorik sensorik.

Walau begitu, peneliti menemukan bahwa orang-orang yang memiliki empati tinggi cenderung lebih suka mendengarkan musik daripada yang lain. 

Jadi, oleh karena itulah mengapa kita bisa membedakan genre musik yang kita sukai.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm