Jelang Ramadhan, Pastikan Stok Sembako dan Minyak Goreng Aman, DPRD Sidak Sejumlah Gudang di Pangkalpinang

SONORABANGKA.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke beberapa lokasi.

Sidak dimulai di sebuah distributor minyak goreng dan sembako di daerah Pangkalbalam dan dilanjutkan ke sejumlah gudang sembilan bahan pokok (sembako) yang ada di Kota Pangkalpinang.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Pangkalpinang, Rio Setiady mengatakan, sidak kali ini dilakukan guna memastikan stok sembako aman menjelang bulan suci Ramadhan.

“Kami turun ke lapangan ke salah satu gudang distributor minyak goreng dan sembako yang lainnya, ini untuk memastikan menjelang bulan Ramadan ini bahwa stok sembako kita aman,” ucap dia kepada Bangkapos.com usai kegiatan, Rabu (2/3/2022).

Rio mengatakan, sidak yang dilakukan pihaknya kali ini juga guna mengantisipasi kelangkaan pangan dengan melakukan pengendalian sejak jauh hari.

Hal itu mengingat banyaknya informasi yang masuk dari masyarakat ke DPRD bahwa minyak goreng kembali langka di pasaran dikarenakan sebagian masyarakat yang panic buying atau membeli secara berlebihan.

“Sebetulnya dari hasil sidak ke lapangan kuota yang masuk ke Kota Pangkalpinang tidak ada pengurangan, tetapi mungkin saja ada panic buying atau kepanikan di masyarakat khawatir kehabisan bahan pokok seperti minyak goreng misalnya,”jelas Rio.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menyebutkan, dari beberapa gudang distributor sembako yang sempat didatangi pihaknya memang tidak mendapati stok sembako sudah mulai berkurang.

Artinya sembako tersebut sudah disalurkan atau didistribusikan kepada agen-agen hingga masyarakat yang ada di lapangan.

“Kami ingin memastikan bahwa menjelang Ramadan masyarakat kita tidak dihantui dengan kekurangan sembako, baik itu minyak goreng terigu maupun komoditi yang lainnya,” katanya.

Walau demikian DPRD meminta, kepada pemerintah Kota Pangkalpinang dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengawasi peredaran komoditi sembako.

Di samping itu untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan jika mendapatkan informasi kekurangan maupun kelangkaan sembako di tengah masyarakat, sekaligus berkoordinasi bersama instansi lainnya guna melakukan langkah antisipasi seperti operasi pasar jika diperlukan.

“Saya kira kerjasama lintas instansi distributor dan agen serta sikap bijak masyarakat dalam membeli barang. Tentu kita tidak ingin ada penimbunan atau penumpukan barang yang dilakukan oleh oknum untuk mencari sedikit keuntungan, namun dapat membuat keresahan di masyarakat,” imbuh Rio.

Tag: