Bangkasonora.ID - Minyak zaitun atau olive oil adalah minyak yang dihasilkan dari buah zaitun. Pohon zaitun ini tumbuh banyak di kawasan Mediterania dan pertumbuhannya lambat.
Minyak zaitun adalah salah satu minyak nabati yang dapat digunakan sebagai pengganti minyak kelapa sawit.
Teman-teman bisa menggunakan minyak zaitun untuk memasak tumisan, menggoreng, dan memanggang.
Bahkan, minyak zaitun bisa kita konsumsi langsung dengan mencampurkannya ke dalam salad agar lebih lezat.
Namun, minyak zaitun sendiri terdiri dari empat jenis, lo. Lalu, apa saja perbedaan keempat minyak zaitun itu? Untuk mengetahuinya, simak penjelasannya berikut ini, yuk!
Jenis-Jenis Minyak Zaitun
Di pasaran, teman-teman akan menemukan empat jenis minyak zaitun, yaitu extra virgin olive oil, virgin olive oil, light olive oil, dan pure olive oil.
1. Extra Virgin Olive Oil
Minyak zaitun jenis ini dibuat melalui proses cold pressed, yang artinya buah zaitunnya hanya diperas.
Jadi, teman-teman akan mendapatkan minyak zaitun murni tanpa ada tambahan bahan kimia dan tidak diubah pada suhu tertentu.
Selain itu, extra virgin olive oil mempunyai tingkat keasaman satu persen, rasa lebih kuat, dan harganya lebih tinggi daripada minyak zaitun lainnya, lo.
Jika diamati dari warnanya, extra virgin olive oil terlihat berwarna hijau keemasan atau hijau cerah.
Semakin pekat warna hijaunya, berarti semakin kuat cita rasa buah zaitunnya.
Lalu, manfaat menggunakan extra virgin olive oil pada masakan, ternyata bisa menambah vitamin dan mineral yang dikandung buah zaitun.
Jadi, gunakanlah minyak zaitun ini untuk campuran salad, memanggang daging, menumis sayuran, membuat sup, semur, dan juga saus.
2. Virgin Olive Oil
Sedangkan, minyak zaitun jenis ini dibuat dengan cara yang hampir sama ketika membuat extra virgin olive oil.
Kualitas minyak zaitun ini ada di bawah extra virgin olive oil.
Tetapi, rasanya tetap enak dan mempunyai tingkat keasaman yang lebih tinggi, antara satu sampai tiga persen dari extra virgin olive oil.
Teman-teman bisa menggunakan virgin olive oil untuk olesan pada roti, menumis sayur, dan sebagai campuran salad.
Selain itu, kita bisa menemukan virgin olive oil dengan mudah di supermarket terdekat.
3. Light olive oil
Apa itu light olive oil? Minyak zaitun jenis ini dibuat dengan cara menyuling buah zaitun.
Penyulingan atau distilasi adalah memisahkan bahan kimia dengan cara dipanaskan.
Hasil dari penyulingan buah zaitun, akan mendapatkan light olive oil yang berwarna lebih terang daripada jenis virgin olive oil.
Selain itu, rasanya juga jauh lebih ringan dan netral atau tidak terlalu asam.
Keuntungan lainnya adalah lebih rendah kalori dan kandungan lemak, tapi tetap memiliki sedikit nutrisi daripada minyak zaitun jenis lain.
Teman-teman bisa menggunakan light olive oil untuk memasak makanan dalam suhu tinggi, seperti membakar, menggoreng, memanggang, dan menumis.
4. Pure Olive Oil
Jenis minyak zaitun yang keempat adalah pure olive oil. Meskipun dinamakan pure olive oil, namun minyak zaitun ini justru dibuat dengan dicampur.
Pure olive oil adalah hasil dari mencampur minyak zaitun olahan dengan extra virgin olive oil atau virgin olive oil.
Teman-teman akan menemukan pure olive oil yang dijual dengan ciri-ciri, warnanya lebih terang dan rasanya hambar.
Penggunaannya juga tidak jauh beda dengan light olive oil, yaitu digunakan untuk memasak makanan dengan suhu tinggi, seperti membakar, menggoreng, memanggang, dan menumis.
Nah, itulah perbedaan keempat jenis minyak zaitun atau olive oil, mulai dari extra virgin olive oil hingga pure olive oil.
(Penulis: Nuril Laili Azizah)