Brokoli mengandung senyawa kimia yang bernama sulforaphane, yang telah terbukti dapat menurunkan kadar glukosa dalam percobaan terhadap tikus diabetes.
Anders Rosengren dari University of Gothenburg di Sweden, menjelaskan bahwa glukosa dalam tubuh dapat berkurang hingga 10 persen karena senyawa pada brokoli tersebut.
Jumlah 10 persen glukosa itu nilainya sama dengan penyebab komplikasi pada mata, ginjal, dan darah.
Hasil tersebut didapatkan dari penelitian terhadap 97 orang sukarelawan yang dilakukan selama 12 minggu.
Peserta penelitian tersebut adalah orang dengan obesitas dan memiliki kadar glukosa yang tinggi.
Beberapa dari peserta penelitian biasanya menggunakan obat kimia untuk mengendalikan gula darah mereka.
Namun, peserta yang lain tidak bisa mengonsumsi obat kimia karena dapat merusak organ ginjal mereka.
Oleh karena itu, bagi pasien diabetes yang tidak boleh mengonsumsi sembarangan obat, dapat menggantikannya dengan brokoli.
Elizabeth Robertson dari Diabetes UK memberikan pendapat bahwa meskipun sudah diteliti pada beberapa orang, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk manfaat brokoli yang satu ini.
Brokoli juga Baik untuk Jantung
Selain aman untuk pasien diabetes, nutrisi di dalam brokoli yang berperan dalam memelihara kesehatan jantung antara lain serat, antioksidan, dan kalium.
Serat dan antioksidan berfungsi untuk menurunkan kolesterol dan mencegah adanya plak di pembuluh darah.
Sedangkan kalium, berfungsi mengendalikan tekanan darah tetap stabil. Tekanan darah yang stabil dapat mencegah gangguan pada jantung.
Zat sulforaphane, juga berfungsi untuk mencegah terjadinya penyakit kanker.
Selain itu, kandungan antioksidan di dalam sayur brokoli juga berperan untuk mencegah terjadinya pertumbuhan pada sel kanker.