SonorBangka.id - Punya perut yang buncit tentu mengganggu penampilan seseorang, hingga bisa menyebabkan rasa kurang percaya diri.
Penyebab perut buncit adalah karena adanya penumpukan lemak pada bagian perut.
Lemak ini berasal dari asupan makanan yang melebihi energi yang diperlukan untuk aktivitas fisik.
Apabila kita makan terlalu banyak dan kurang berolahraga, kita tentu akan mengalami penumpukan lemak pada tubuh, termasuk lemak di perut.
Selain itu, riwayat obesitas pada keluarga, kebiasaan merokok, dan stres yang tinggi juga berpengaruh terhadap timbulnya perut buncit.
Usia tua dan ketidakseimbangan hormon pada wanita menopause juga mempermudah timbulnya perut buncit.
Sayangnya, bukan perkara mudah untuk mengecilkan perut buncit.
Sehingga cara termudah untuk tidak menambah penumpukan lemak adalah mengurangi makanan penyebab perut buncit.
Itu tak hanya nasi yang kaya karbohidrat, makanan dan camilan seperti berikut ini termasuk dalam penyebab perut buncit. Yuk simak!
Menurut The Healthy, berikut sejumlah jenis makanan penyebab perut buncit yang perlu diwaspadai dan dibatasi agar konsumsinya tidak berlebihan.
Itu termasuk camilan ringan yang mungkin tak sadar sering Anda konsumsi.
Tidak semua karbohidrat buruk. Karbohidrat bahkan dibutuhkan oleh tubuh untuk menyediakan energi.
Spesialis kesehatan wanita integratif dari Massachusetts Barat, Aviva Romm, MD mengatakan, karbohidrat kompleks seperti ubi jalar dan nasi merah baik untuk dikonsumsi, selama jumlahnya tidak berlebihan.
Namun, sumber karbohidrat sederhana, seperti roti putih atau nasi putih dapat menyebabkan lonjakan gula dan insulin, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Mengonsumsi karbohidrat sederhana secara rutin untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi insulin, peradangan, kegemukan dan obesitas, dan lainnya, yang pada akhirnya juga bisa menjadi makanan penyebab perut buncit.
Seperti karbohidrat, lemak juga tidak semuanya buruk. Bahkan, kita dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak sehat karena bermanfaat bagi tubuh.
Ada tiga jenis lemak makanan yang berkaitan dengan peradangan dan berkontribusi sebagai makanan penyebab perut buncit, yakni lemak trans, lemak jenuh, dan lemak omega-6. Lemak trans biasa ditemukan pada makanan yang dipanggang dan digoreng.
Para ahli dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa lemak trans dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Lemak trans ditemukan dalam potongan daging olahan dan tinggi lemak, susu full-fat, beberapa permen, minyak jagung, minyak safflower, minyak bunga matahari, dan lainnya.
Sementara sumber lemak sehat seperti minyak zaitun dan alpukat baik untuk dikonsumsi. Lemak sehat dibutuhkan tubuh untuk fungsi sel yang sehat dan mencegah makan berlebih.
Meski rasanya lezat, daging olahan bisa sangat tinggi kalori dan lemak jenuh, sehingga bisa menjadi makanan penyebab perut buncit.
Tak hanya itu, makanan tinggi kalori dan lemak jenuh juga dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
Ahli gizi berlisensi dari Florida, Julie Rothenberg, RD menjelaskan, daging olahan sangat sulit dicerna oleh tubuh dan bisa berdiam di usus lebih lama karena sulit dipecah.
Daging olahan juga rendah serat, sehingga kurang baik untuk pencernaan yang sehat.
Gorengan atau makanan yang digoreng dapat menyebabkan refluks asam dan heartburn.
Rothenberg menjelaskan, ketika berada dalam perut kita, efek gorengan sama seperti daging olahan, yakni butuh waktu lebih lama untuk dicerna karena kandungan lemaknya yang tinggi.
Hal itu membuat gorengan juga termasuk ke dalam daftar makanan penyebab perut buncit.
Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek negatif gorengan, misalnya mengganti cara pengolahan menjadi dipanggang atau dikukus.
Garam dalam bentuk apapun dapat menjadi makanan penyebab perut buncit karena menyebabkan tubuh menahan banyak air, yang menyebabkan perut kembung dan penambahan berat badan.
Faktanya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Gastroenterology pada 2019 menjelaskan bahwa perut buncit karena kembung adalah salah satu keluhan umum akibat kelebihan asupan natrium.
Jadi, mengurangi asupan natrium dapat sangat membantu.
Selain itu, camilan asin tinggi garam, seperti keripik kentang, mengandung banyak minyak terhidrogenasi yang merupakan bagian dari lemak jahat.
Agar Anda tak terancam serangan jantung, kanker dan stroke, segera atasi problema perut buncit yang ada.
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan adalah mengukur kenaikan berat badan secara teliti.
Jika dirasa kenaikan berat badan sudah terlalu cepat dan ukuran perut menjadi semakin besar, maka sudah saatnya Anda mengubah pola makan.
Konsumsi menu yang memiliki banyak kandungan serat tanpa meniadakan sama sekali sumber protein dan karbohidrat.
Kemudian ganti minuman manis Anda dengan air putih atau jus buah tanpa tambahan zat pemanis. Yang terakhir, jauhi gaya hidup sedentari.
Nah, mulai dari sekarang sebaiknya banyak bergerak beraktivitas dan merutinkan olahraga, minimal 150 menit dalam seminggu.
Artikel ini telah terbit di sajiansedap.grid.id/read/103689181/bukan-hanya-nasi-ini-makanan-penyebab-perut-buncit-yang-sering-banget-dikonsumsi-tapi-tak-disadari-wajib-kurangi?page=all