Ini karena mi instan mengandung natrium tinggi. Dalam satu porsi mi, terdapat 600 – 1500 mg natrium, jumlah ini setara dengan 80 persen kebutuhan natrium harian.
Kementerian Kesehatan Indonesia menganjurkan untuk membatasi asupan natrium 2000 mg per hari (1 sendok teh).
Jika makan mi instan satu bungkus dalam sehari, Anda perlu membatasi asupan garam dari makanan lainnya, yang mana sulit dilakukan.
Asupan garam berlebih dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, masalah ginjal, hingga memicu obesitas.
4. Terlalu sering makan mi instan bisa terkena penyakit jantung
Kabar makan mie instan bisa mengakibatkan sakit jantung adalah fakta yang tak bisa disepelekan.
Telah banyak penelitian yang membuktikan makan mie instan terlalu sering memicu penyakit kardiovaskular.
Sebagai contoh, riset terbitan Nutrition Research and Practice (2017) menunjukkan makan mie instan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan tekanan darah yang mengarah pada penyakit jantung.
Sebenarnya, mengonsumsi mi instan atau makanan olahan lainnya boleh-boleh saja.
Namun perlu diingat bahwa makanan ultraproses tersebut memiliki efek samping jangka panjang, sehingga frekuensi konsumsinya perlu dibatasi.
Sebaiknya Anda menjadikan mi instan sebagai makanan rekreasional, artinya hanya dikonsumsi sekali-kali jika sedang ngidam.
5. Air rebusan tidak mengandung lilin
Fakta unik mi instan ini mungkin yang sering Anda dengar, sekaligus membuat Anda bertanya-tanya kebenarannya.
Banyak yang bilang kalau air rebusan mi instan berbahaya karena mengandung lilin dan sebaiknya digunakan sebagai kuah.
Anda tak perlu khawatir mi instan mengandung lilin hanyalah mitos. Jadi, aman bagi Anda menggunakan air rebusan mi instan sebagai kuah.
Namun, perlu Anda ingat, ada beberapa zat gizi yang ditambahkan dalam mi instan, seperti zat besi, zinc, dan vitamin A.
Nah, proses merebus bisa menghilangkan sebagian zat gizi tersebut.
Tips sehat makan mi instan
Tambahkan sayur, seperti pakcoy, sawi, atau, wortel.
Beri sumber protein, seperti daging ayam, telur, atau bakso.
Kurangi bumbu kemasan, ganti dengan bumbu rempah atau penyedap alami.
6. Makan mi instan terlalu sering bisa bikin gemuk
Fakta berikutnya adalah rasa gurih mi instan bisa meningkatkan nafsu makan sehingga tak jarang membuat Anda ketagihan.
Terlebih, mi instan mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang cukup tinggi sehingga berkontribusi pada pertambahan kalori Anda.
Jurnal Nutrition Research and Practice (2017) menyebutkan adanya kaitan erat antara frekuensi makan mi instan dengan obesitas.
Semakin sering makan mi instan, semakin meningkatkan risiko Anda mengalami pertambahan berat badan.
Untuk mecegah hal ini, konsumsi mie instan dalam jumlah wajar, misalnya 1 – 2 kali saja dalam seminggu.
Jadi, dengan mengetahui fakta-faktanya, cobalah terapkan cara sehat makan mi instan agar terhindar dari masalah kesehatan.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Fakta tentang Orang Sakit Maag Tidak Boleh Makan Mi Instan, https://bangka.tribunnews.com/2023/01/18/fakta-tentang-orang-sakit-maag-tidak-boleh-makan-mi-instan?page=all.