SonoraBangka.id - Kebiasaan berbelanja online yang semakin terbentuk ketika masyarakat mengalami keterbatasan kegiatan di luar rumah sejak pandemi Covid-19.
Saat belanja online, biasanya toko banyak menawarkan diskon, mulai dari diskon ongkos kirim, hingga diskon harga produk yang bombastis.
Siapa yang tak tergoda? Namun, tentu saja tak semua tawaran diskon bisa dipercaya. Kenapa? Karena bisa jadi ada beberapa di antaranya yang hanyalah modus penipuan semata.
Bukan apa-apa, tak sedikit konsumen yang tertipu karena diiming-imingi diskon besar saat belanja online.
Oleh karenanya, kita tetap harus cermat saat berbenja online dengan memami modus-modus penipuan yang sering terjadi.
Dengan begitu kita bisa belajar dan mencegah penipuan belanja online terjadi pada diri kita.
Kepada NOVA, Firman Kurniawan, Pemerhati Digital memaparkan banyak modus penipuan oknum pedagang toko online yang terjadi.
Salah satunya dengan memainkan psikologis pembeli.
“Menurut pikiran konsumen, produk tersebut semestinya mahal. Sehingga enggak banyak orang yang mampu membelinya. Lalu tiba-tiba ditawarkan dengan harga murah dengan diskon yang cukup besar, atau dengan bundling membeli sesuatu kemudian mendapatkan sesuatu, atau hadiah,” jelas Firman.
Lantas, bagaimana modus-modus penipuan ini biasa dilancarkan?
Modus Penipuan Belanja Online
1. Menjual barang mahal dengan harga murah
Katakanlah kita menjumpai orang menjual sebuah proyektor untuk menonton. Bentuknya mini, portabel, canggih, tapi dijual dengan harga sangat murah. Orang jadi tertarik, kemudian membeli.
Padahal menurut Firman, untuk produsen produk serupa yang sudah berpengalaman saja, tidak bisa membuatnya.
Jadi tidak mungkin bisa dijual dengan harga murah.
2. Memanfaatkan ketidaktahuan konsumen
Celah lain yang biasa dimanfaatkan oleh oknum pedagang tukang tipu ini adalah dengan memanfaatkan ketidaktahuan konsumen.
“Yang saya lihat biasanya produk baru, yang orang belum terlalu paham. Misalnya saja drone. Ini produk yang cukup canggih. Apakah konsumen dapat membuktikan kamera tersebut sekian megapixel, kan tidak mungkin konsumen menghitung," tutur Firman.
"Jadi oknum ini bersembunyi di balik rasa ketertarikan yang tinggi dari konsumen, ketidaktahuan konsumen, dan konsumen enggak bisa membuktikan dengan cepat,” sambungnya.
Penipu memberikan penawaran bombastis, dari segi kualitas produk, tapi pada kenyataanya produk yang diberikan sangat jauh dari kualitas yang ditawarkan.
3. Promo atau undian berhadiah
Ikutan promo berhadiah tentu boleh, tapi kita tetap perlu teliti sebelum mengikuti promo-promo
berhadiah yang diadakan oleh pedagang online.
Pastikan baca syarat dan ketentuan yang berlaku, kemudian pahami dengan teliti sebelum memutuskan untuk ikut berpartisipasi, karena modus ini sudah banyak menelan korban.
“Biasanya oknum pedagang menawarkan hadiah menarik untuk memancing membeli. Ketika sudah diikuti oleh pembeli, ternyata ada bagian syarat dan ketentuan berlaku, yang sering kali ditulis sangat kecil atau cenderung tidak terlihat. Orang tidak memerhatikan, kalaupun memerhatikan sebetulnya aturannya rumit sehingga pembeli tidak dapat hadiah itu,” kata Firman
Misalnya dengan transaksi minimal Rp500.000, Anda berkesempatan mendapatkan hadiah motor. Siapa yang tidak mau? Tapi ternyata begitu banyak syarat dan ketentuan yang ujung-ujungnya mengharuskan kita keluar uang lebih banyak.
4. Menawarkan produk spektakuler
Modus lain yang perlu diwaspadai adalah produk-produk dengan manfaat spektakuler. Firman mencotohkan lem ajaib yang dapat menutup tangki yang bocor.
Menurutnya, barang-barang sejenis yang menawarkan manfaat spektakuler dengan harga yang tak terlalu mahal ini laku keras di pasaran.
Karena selain mudah menarik pembeli melalui iklannya yang banyak berseliweran di media sosial, korbananya pun kebanyakan tak begitu peduli.
“Dengan harga tidak terlalu mahal, Rp150.000 misalnya, orang ingin mencoba produk itu daripada mahal benerin rumah bocor. Ya sudah beli, tapi ternyata ketika performanya buruk, yah enggak mungkin lapor, males dan malu juga sudah ketipu,"ujarnya.
"Ribet juga ketika lapor kehilangan Rp150.000 karena performa produk tidak sesuai, ya sudah biarinkan saja dan tidak membeli lagi,” tutup Firman.
Apakah kamu juga sering belanja online? Mulai sekarang harus hati-hati ya!
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/052870591/waspada-penipuan-online-semakin-bombastis-semakin-kita-harus-kritis?page=all