Ilustrasi saling memaafkan di momen lebaran
Ilustrasi saling memaafkan di momen lebaran ( Odua Images)

Yuk Ketahui 3 Manfaat Memaafkan untuk Kesehatan Mental dan Fisik

16 April 2023 08:26 WIB

SonoraBangka.id - Setiap orang pasti pernah terluka orang tindakan atau kata-kata orang lain. Namun, saling memaafkan adalah hal yang sebaiknya dilakukan.

Kita terkadang merasa marah pada seseorang hingga enggan memaafkan kesalahannya.

Akan tetapi, terus menerus memendam rasa marah dan tidak mau memaafkan justru akan merugikanmu.

Mudah diucapkan, memaafkan ternyata cukup sulit untuk dilakukan. 

Kawan Puan mungkin merasa sulit untuk memaafkan ketika sedang sangat marah dengan seseorang. Namun, ini justru akan merugikan dirimu sendiri, hingga berdampak bagi kesehatanmu.

Mengutip dari Kompas.comDr. Everett L. Worthington Jr., PhD, Profesor Emeritus di Virginia Commonwealth University, Richmond, melakukan penelitian psikologi berfokus pada memaafkan.

Menurut penjelasannya, cara orang mencapai keadaan memaafkan sejati berbeda-beda, tetapi biasanya terbagi dalam dua kategori yaitu memutuskan memaafkan dan memaafkan emosional.

“Kamu dapat mengalami perubahan dalam emosimu, dan kemudian memutuskan untuk memaafkan, atau kamu dapat memutuskan untuk memaafkan terlebih dahulu dan mengalami perubahan itu secara emosional di kemudian hari,” kata Dr. Worthington.

Hubungan kita dengan orang lain ternyata juga sangat berpengaruh penting pada kesehatan. Mampu memaafkan, berkomunikasi dengan orang lain dan telah memaafkan mereka akan bermanfaat untuk kesehatan baik secara fisik maupun mental.

”Jangan lupa, kesehatan mental berhubungan langsung dengan kesehatan fisik,” ujar Dr. Worthington.

Berikut ini beberapa manfaat memaafkan untuk kesehatan:

1. Membantu Menurunkan Risiko Gangguan Psikologis

Worthington mengungkapkan bahwa tindakan tidak memaafkan seseorang atau menolak memaafkan seseorang hampir selalu ditandai dengan merenungkan dan memikirkan masalah tersebut berulang kali.

“Kita semua akan memikirkan masalah, tetapi caranya berbeda pada setiap individu. Beberapa orang melakukannya dengan marah, beberapa orang memikirkannya dengan putus asa atau merasa tertekan. Yang lain melakukannya dengan cemas,” ungkap Worthington.

Jika kita terus memikirkannya, maka itu justru dapat menyebabkan gangguan psikologis.

Bergantung pada cara kamu memikirkannya, pikiran invasif dan berulang ini justru pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan kemarahan, gangguan obsesif-kompulsif (OCD), stres pasca-trauma (PTSD), kecemasan, depresi, atau gangguan psikosomatik, di mana stres dan kecemasan menyebabkan penyakit fisik seperti, sakit perut atau migrain.

“Ketika orang mampu memaafkan, mereka masih memikirkannya sampai tingkat tertentu, tetapi mereka mampu melepaskan banyak kepahitan dan kemarahan itu. Memaafkan tidak membuat kita berhenti memikirkannya, tetapi dapat mengurangi toksisitasnya,” jelasnya. 

2. Membantu Mengelola Stres

Sebuah penelitian menunjukkan, tidak bisa memaafkan akan terus menumbuhkan perasaan marah, permusuhan, dan stres, yang didokumentasikan dengan baik untuk mempengaruhi kesehatan mental dan fisik.

Sebuah studi yang diterbitkan pada April 2016 dalam jurnal Annals of Behavioral Medicine melibatkan lebih dari 330 orang berusia 16 hingga 79 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa tanpa memandang usia, orang yang mampu memaafkan mengalami penurunan persepsi mereka tentang stres mereka sendiri. Penurunan ini menyebabkan penurunan tekanan psikologis.

“Meskipun memaafkan bukan satu-satunya strategi yang ada untuk mengatasi kesulitan, menurut peneliti, itu adalah salah satu respons yang lebih efektif untuk mengurangi persepsi stres dan meningkatkan kesehatan,” isi catat para penulis penelitian.

Sebaliknya, stres dan terutama hormon stres kortisol ini memiliki beberapa efek negatif pada sistem di seluruh tubuh.

“Kortisol yang meningkat secara kronis, dapat mengecilkan ukuran bagian otak termasuk hipokampus, yang bertanggung jawab untuk mengubah pengalaman menjadi kenangan,” terang Worthington.

“Karena hubungan stres-kortisol inilah, ketika seseorang tidak mampu memaafkan dan melepaskan stres tertentu akan berpotensi mempengaruhi memori,” tambahnya.

3. Mengaktifkan Sistem Saraf Parasimpatik

Memaafkan juga dapat memengaruhi sistem saraf parasimpatis, yang memperlambat pernapasan dan detak jantung, serta meningkatkan pencernaan.

Ini juga dikenal sebagai respons "istirahat dan cerna" (mengendalikan fungsi tubuh biasa) - atau kebalikan dari respons melawan-atau-lari (yang mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik yang lebih berat).

Ketika sistem saraf simpatik dan parasimpatis bekerja bersama, tubuh dapat mengatur hal-hal seperti tekanan darah dan detak jantung, dan berfungsi sebagaimana mestinya, baik dalam situasi stres maupun saat-saat tanpa stres.

Tetapi, ketika seseorang berada di bawah tekanan kronis - yang dapat terjadi ketika seseorang menahan amarah - tubuh kemungkinan bertahan dalam respons melawan-atau-lari terlalu lama.

“Sistem saraf parasimpatis adalah bagian yang menenangkan dari sistem saraf, sehingga ini bisa mematikan rangsangan berlebihan pada area tertentu,” tutur Worthington.

Apa pun yang dapat dilakukan seseorang untuk menenangkan diri ketika mengalami stress, akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis dengan cara ini, termasuk saat memaafkan.

Selain itu juga dapat membantu pikiran dan tubuh, karena membawa sistem saraf simpatik dan parasimpatis lebih seimbang.

Namun, ada penelitian yang menunjukkan, bahwa efek memaafkan kemungkinan memang signifikan dalam hal memengaruhi hasil kesehatan, seperti fungsi kardiovaskular.

Artikel ini telah terbit di https://www.grid.id/parapuan/read/533758334/3-manfaat-memaafkan-untuk-kesehatan-mental-dan-fisik-apa-saja?page=all

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm