SonoraBangka.ID - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dapat menjadi ajang promosi destinasi wisata Indonesia tersebut.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi saat menyampaikan keterangan pers yang disiarkan secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (25/4).
“Tentunya ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk promosi Labuan Bajo ke ASEAN dan dunia,” ujar Menlu Retno.
Menlu Retno, yang mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama meninjau sejumlah lokasi yang akan digunakan dalam pelaksanaan KTT di Labuan Bajo, menjelaskan pentingnya kesiapan infrastruktur wilayah tersebut sebagai tuan rumah KTT ASEAN.
Mengenai bandara, pemerintah telah menyiapkan dua jalur di Bandara Komodo, Labuan Bajo, yaitu ketibaan jalur internasional dan domestik.
“Jadi akan ada fasilitas untuk imigrasi dan juga fasilitas conveyor belt yang khusus akan menerima barang-barang dari ketibaan luar negeri,” ujar Retno.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi juga berpesan kepada Menlu Retno untuk memastikan kesiapan hotel-hotel yang akan ditinggali para pemimpin negara anggota ASEAN selama KTT berlangsung pada 10-11 Mei 2023.
“Arahan Bapak Presiden sangat jelas agar diutamakan hospitality dan dijaga kenyamanan para tamu kita yang akan mengikuti KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo,” ujarnya.
Pemerintah pun telah menyiapkan berbagai persiapan, termasuk dari segi substansi pembahasan KTT, yang sejauh ini, menurut Menlu Retno, telah berada di jalur yang tepat.
“Pengecekan dilakukan secara mendetail. Jadi mudah-mudahan gawe besar kita sebagai ketua ASEAN melalui penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN ini dapat berjalan lancar,” kata Retno.
Saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga sedang melakukan peningkatan beberapa infrastruktur fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo dan Kawasan Tana Mori, NTT.
"Bukan hanya berperan untuk mendukung penyelenggaraan KTT Ke-42 ASEAN, tetapi juga meningkatkan kualitas pariwisata, lingkungan, dan ekonomi kawasan yang berkelanjutan,” kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti.
Progres pelaksanaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo 72,26 persen. Sementara progres pelaksanaan peningkatan fasilitas penunjang Kawasan Tana Mori saat ini mencapai 93,88 persen.
Kementerian PUPR juga telah menyelesaikan Kawasan Waterfront Marina yang sudah diresmikan Presiden Jokowi pada Juli 2022 dan Puncak Waringin yang diresmikan pada Oktober 2021. Kedua kawasan tersebut juga direncanakan digunakan dalam rangkaian KTT ASEAN.
Lingkup pekerjaan yang sedang dilakukan di Labuan Bajo meliputi pembangunan Mako Polres Manggarai Barat, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4, peningkatan kualitas lanskap koridor jalan Labuan Bajo, penataan lahan parkir VVIP kantor Bupati Manggarai Barat, penataan jalan dan trotoar Sp. Binongko-Sp.Sylvia (Jalan Waecicu), dan penataan median Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo).
Adapun pekerjaan yang dilakukan di Kawasan Tana Mori meliputi pembangunan Roundabout Beach Club, shelter dermaga, pemasangan geomat pada koridor jalan Kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC, dan perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo–Tana Mori yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada 14 Maret 2023.
Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju Tanamori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo. Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung 159.481,10 meter kubik dan luas genangan 4,5 hektar.
Fungsi utamanya untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka pelaksanaan KTT ASEAN.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KTT ASEAN Jadi Momentum Promosi Wisata Labuan Bajo", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2023/04/25/222002626/ktt-asean-jadi-momentum-promosi-wisata-labuan-bajo?page=all#page2.