"Saat itu trombosit dedek sudah turun, namun setelah diberi bantuan oksigen itu perlahan membaik," ucap Nufus.
Namun bantuan ventilator tersebut rupanya tidak banyak membantu.
Kondisi bayi N pun kembali menurun setelah berselang satu hari.
Melihat kondisi ini, Rumah Sakit Denisa Gresik kemudian menyarankan kepada pihak keluarga supaya bayi tersebut dirujuk ke rumah sakit yang memiliki peralatan medis lebih lengkap.
Saat itu mereka dirujuk untuk membawa bayi N ke RSUD Dr Soetomo Surabaya.
“Namun keluarga berpikiran mungkin penuh setelah Hari Raya, makanya dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Dirawat di ICU dan sempat ditangani oleh dokter di sana (Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)," kata Nufus.
Tapi, berselang satu hari, bayi N tersebut akhirnya meninggal dunia, Kamis (27/4/2023) pagi sekitar pukul 10.00 WIB, lantaran mengalami penggumpalan darah di bagian otak hingga terdapat pembuluh darahnya yang pecah.
Masih menurut Nufus, dokter yang ada di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan mengatakan bahwa ada penggumpalan darah di bagian otak bayi N hingga mengakibatkan pembuluh darahnya pecah.
Bahkan, dokter sempat bertanya, apakah sempat mengalami benturan keras?
Pasalnya hasil CT scan menunjukan demikian.
“Kemudian kami jelaskan, jika dedek tidak pernah terbentur tapi mendengar suara mercon yang sangat keras," tutur Nufus.
Dengan kejadian memilukan ini, pihak keluarga berniat melaporkan kejadian yang dialami kepada aparat kepolisian.
"Sampai saat ini belum ada laporan yang kami terima dari pihak keluarga. Kendati demikian, anggota kemarin malam (27/4/2023) sudah ke lokasi dan benar ada seorang bayi yang meninggal dunia," ucap Kapolsek Benjeng, Iptu Alimin Tunggal.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053771350/pilu-bayi-38-hari-meninggal-diduga-kaget-usai-dengar-petasan-meledak?page=all