Bentuk dermatitis tersebut biasanya dikaitkan dengan riwayat dermatitis atopik dan juga stres, baik stres fisik maupun psikologis.
"Bintik-bintik (dishidrosis) itu bisa pecah dan kadang yang berdekatan bisa menyatu membentuk lepuh yang besar," ungkapnya.
Apa pemicu dishidrosis?
Walaupun belum diketahui apa penyebab jelas dari kondisi tersebut, Ismiralda mengungkapkan bahwa ada beberapa hal yang dapat memicu dishidrosis itu muncul.
Dishidrosis bisa terjadi karena adanya kontak dengan bahan-bahan iritan (penyebab iritasi) seperti asam basa, getah-getahan, deterjen, dan bahan kimia sabun.
"Dishidrosis bisa sembuh tapi juga bisa kambuh lagi apabila mengalami kontak dengan bahan-bahan tersebut," kata dia.
Ia juga menyampikan, saat mengalami dishidrosis, maka akan timbul sensasi rasa gatal yang tak jarang menyebabkan seseorang menggaruknya sampai lenting atau bintik-bintik tersebut pecah.
Apabila lenting-lenting itu pecah, maka akan menimbulkan rasa perih pada area tersebut. Jika tidak segera diobati dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas.
"Jika dishidrosis yang dialami masih tergolong ringan, maka bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi pada beberapa kasus biasanya akan membutuhkan pengobatan dokter kulit," ujarnya.
Pengobatan dishidrosis
Dikutip dari Mayo Clinic, apabila kondisi dishidrosis yang dialami masih tergolong ringan dan tidak terlalu banyak lenting, maka seseorang bisa melakukan pengobatan rumahan untuk meredakan gejalanya.
Berikut ini beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba:
Tapi, apabila dishidrosis tak kunjung sembuh, sebaiknya segera kunjungi dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Bintik-bintik di Telapak Tangan yang Terasa Gatal dan Panas, Penyakit Apa Itu?", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/09/153000665/ramai-soal-bintik-bintik-di-telapak-tangan-yang-terasa-gatal-dan-panas?page=all#page2.