SonoraBangka.id - Kebanyakan orang lebih memilih minum air es saat berbuka puasa. Apakah teman-teman juga suka minum es?
Yap, minum es memang kerap dikonsumsi saat berbuka karena rasanya yang menyegarkan setelah seharian berpuasa.
Apalagi kalau es yang dikonsumsi rasanya manis, seperti es teh manis, es buah, es pisang ijo, hingga kolak dingin.
Minuman es dengan rasa-rasa manis itu juga dipercaya bisa mengembalikan energi setelah belasan jam berpuasa.
Meski begitu, ada juga masyarakat yang lebih memilih minum air hangat atau air biasa dari pada air dingin saat berbuka puasa.
Lalu sebenarnya, lebih baik minum air dingin atau air hangat saat berbuka puasa, Bo? Kita cari tahu bersama, yuk!
Buka Puasa dengan Air Dingin, Bolehkah?
Siapa pun pasti tergoda dengan segarnya air dingin menjelang berbuka puasa. Apalagi kalau cuaca seharian sedang panas.
Namun ternyata, sering minum air dingin saat berbuka puasa ternyata tidak dianjurkan untuk tubuh. Mengapa begitu?
Seperti kita tahu, selama berpuasa, perut lama tidak diisi makanan maupun minuman selama hampir 13 jam.
Nah, ketika berbuka puasa langsung minum dingin, maka lambung akan 'terkejut', teman-teman.
Hal ini karena minuman terlalu dingin akan membuat kerja lambung lambat karena harus menyesuaikan dengan suhu tubuh.
Tak hanya itu, langsung minum air dingin saat berbuka puasa juga akan membuat perasaan kembung pada perut kita.
Dampak yang lebih parah dari berbuka puasa dengan minum es bukan karena suhunya, namun karena variasi minuman dingin.
Yap, minuman dingin umumnya dicampur dengan berbagai macam bahan dan pemanis, seperti sirup, kental manis, serta pewarna.
Efek minum es yang banyak mengandung pemanis saat berbuka adalah menumpuknya lendir di tenggorokan, apalagi jika setiap hari.
Hal inilah yang bisa membua kita bisa batuk dan terkena radang tenggorokan. Oleh karena itu, tidak disarankan berbuka dengan air es.
Kalau ingin minum sesuatu yang menyegarkan saat berbuka puasa, sebaiknya minumlah air putih dingin.
Disebutkan dalam Kompas.com, berapa pun suhu air putih yang diminum, suhu ini akan disesuaikan lagi di dalam tubuh.
Jika tetap ingin minum air es yang manis-manis, sebaiknya lakukan beberapa saat setelah makan besar. Jangan langsung, ya.
Minum Air Hangat Saat Berbuka Puasa
Dilansir dari Kompas.com, alangkah baiknya jika mengawali berbuka puasa dengan minum air hangat ketimbang air dingin.
Mengapa begitu, Bo?
Sebab, minum air hangat atau air biasa, tidak akan menimbulkan efek samping, seperti ketika minum air dingin atau es.
Minum air hangat saat berbuka lebih cepat mengembalikan suhu tubuh agar lambung bisa menyesuaikan setelah lama tidak makan dan minum.
Selain itu, air hangat juga bisa mengaktifkan sistem pencernaan yang tentunya dapat membantumu menghindari gangguan pencernaan.
Sekitar 5-10 menit, barulah kita bisa mengonsumsi minuman atau makanan manis, seperti kolak atau kurma.
Sebagai informasi, konsumsi minuman manis diketahui bisa menormalkan kembali gula darah setelah berpuasa seharian.
Meski begitu, kita juga harus berhati-hati saat minum minuman manis. Jangan sampai meminumnya berlebihan, ya.
Satu gelas teh manis saja sudah cukup untuk membantu menaikkan gula darah dan mengembalikan energi pada tubuh.
O iya, selain memilih minuman untuk berbuka puasa yang manis dan hangat, kita juga bisa makan buah berserat yang manis.
Buah dengan kandungan serat yang tinggi bisa menaikkan gula darah yang menurun selama berpuasa, teman-teman.
Jadi, untuk pilihan buahnya, kita bisa mengonsumsi semangka, anggur, jeruk, pisang, kurma, hingga mangga saat berbuka puasa.
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083760627/air-dingin-atau-air-hangat-mana-yang-lebih-baik-untuk-berbuka-puasa?page=all