SonoraBangka.id - Diketahui, Presiden Joko Widodo meresmikan logo Ibu Kota Nusantara atau IKN yang bertema pohon hayat kemarin (30/5).
Presiden mengungkapkan bahwa logo Ibu Kota Nusantara karya Aulia Akbar asal Bandung ini memiliki makna yang dalam.
Pertama, ada lima akar di bagian bawah gambar logo. Hal ini untuk menggambarkan lima sila yang ada di Pancasila.
Kedua, ada tujuh batang di bagian tengah logo IKN. Hal ini menggambarkan tujuh pulau besar yang ada di Indonesia.
Ketiga, ada kelopak bunga yang berjumlah 17 di bagian atas. Ini memiliki makna terkait tanggal kemerdekaan Republik Indonesia
Presiden berharap logo terpilih dengan tema pohon hayat ini bisa jadi simbol kehidupan baru bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Memangnya, apa itu pohon hayat yang jadi sumber inspirasi logo IKN, Bo? Untuk mengetahui jawabannya, simak informasi ini, yuk!
Apakah teman-teman pernah mendengar pohon kalpataru? Ternyata pohon inilah yang disebut sebagai pohon hayat.
Pohon kalpataru merupakan salah satu pohon yang berasal dari Family Moraceae Genus Ficus dengan nama ilmiah Ficus Religiosa.
Dilansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kalpataru lebih dikenal dengan nama pohon bodhi di India.
Di Indonesia, pohon ini dikenal dengan pohon Waringin atau beringin yang berasal dari kata 'ingin' dan mendapat awalan 'war'.
Sementara dalam bahasa Inggris Pohon Kalpataru disebut sebagai Wisdom Tree yang artinya pohon yang penuh kebijakan.
Namun Pohon Kalpataru sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta, yakni gabungan kata 'kalpa' dan kata 'taru'.
'Kalpa' dalam bahasa Sansekerta berarti keinginan dan pengharapan, sementara 'taru' memiliki arti pohon.
Pada masa itu, pohon ini dipercaya bisa mengabulkan keinginan. Ini dilatarbelakangi oleh paham animisme dan dinamisme.
Pohon hayat termasuk jenis pohon yang tinggi. Tingginya bisa mencapai 20 meter dengan diameter batang 1,5-2 meter.
Pohon hayat ini diketahui memiliki banyak akar sehingga membuat pohonnya tumbuh kokoh dan banyak menyimpan air.
Kulit kayu pohon hayat berwarna abu-abu dengan bintik kecokelatan. Kulit kayunya juga memiliki tekstur halus.
Pohon hayat juga memiliki daun yang berseling dengan permukaan yang mengkilap jika diraba dengan tangan, teman-teman.
Kalau masih muda, warna daunnya merah muda. Namun ketika sudah tua, warnanya akan berubah menjadi hijau tua.
Tak hanya memiliki daun, ternyata pohon hayat juga memiliki bunga dan buah yang ukurannya sangat kecil.
Bunga pohon hayat berbentuk aksiliaris atau bintang tidak bertangkai dan memiliki warna merah ketika bunganya mekar.
Dari banyaknya jumlah pohon yang ada di dunia, hanya pohon hayat atau kalpataru yang disebut dengan pohon kehidupan.
Padahal, semua pohon adalah sumber kehidupan karena bisa memberikan oksigen. Lalu kenapa pohon hayat disebut pohon kehidupan?
Pohon hayat punya daun dan dahan yang rimbun sehingga menjadi tempat tinggal oleh berbagai macam hewan.
Nah, pohon hayat disebut sebagai pohon kehidupan karena menjadi tempat untuk bertahan hidup oleh beragam satwa.
Tak hanya bagi satwa, pohon hayat juga bisa dijadikan tempat berteduh, penyerap karbon, hingga penghasil oksigen.
Pohon ini mencerminkan suatu tatanan lingkungan yang serasi, selaras, dan seimbang antara makhluk hidup dan komponennya.
Menariknya, pohon kalpataru atau pohon hayat ini sudah banyak dikenal dalam manuskrip Jawa Kuno, seperti Kitab Negarakertagama.
Penyebutan istilah kalpataru juga terdapat dalam kitab Udyogaparwa, Brahmandapurana, Ramayana, hingga Arjunawiwaha.
Di Indonesia, sumber tertulis pertama yang menyebutkan istilah kalpataru kemungkinan besar adalah Prasasti Yupa.
Tak hanya sumber tertulis, bahkan pohon hayat ini juga dijadikan sebagai relief di beberapa candi di Indonesia, lo.
Mulai dari Candi Prambanan, Candi Plaosan, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Borobudir, hingga Candi Jago.
Di Indonesia, kita bisa menemukan pohon hayat atau pohon Kalpataru di sebuah pura bernama Pura Mangkunegaran, Solo.
Nah, semoga ini bermanfaat ya!
Artikel ini telah terbit di https://bobo.grid.id/read/083799929/jadi-tema-desain-logo-ibu-kota-nusantara-apa-itu-pohon-hayat?page=all