Walau tak praktis, toga adalah satu-satunya pakaian yang dianggap pantas waktu seseorang berada di luar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.
Sejarah toga sesudah itu berkembang di romawi waktu toga dijadikan busana orang-orang romawi.
Waktu itu toga adalah pakaian berupa sehelai mantel wol tebal yang dikenakan sesudah mengenakan cawat atau celemek.
Toga diyakini telah ada sejak era numapompilius, Raja Roma yang kedua.
Toga ditanggalkan bila pemakainya berada di dalam ruangan, atau bila melakukan pekerjaan berat di ladang, tetapi toga dianggap satu-satunya busana yang pantas bila berada di luar ruangan.
Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga untuk busana sehari-hari perlahan mulai ditinggalkan. Namun tidak bermakna toga hilang begitu saja.
Sebab sesudah itu bentuknya dimodifikasi menjadi sejenis jubah.
Akhirnya modifikasi itu mengangkat derajat toga dari pakaian sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial yang mana diantaranya yakni seremonial wisuda.
Di negeri barat, kostum kelulusan hanya disebut gown.
Sementara topi berbentuk bujur sangkar disebut mortarboard.