SonoraBangka.id - Akhirnya, pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan Beltim telah membuahkan hasil yang membanggakan.
Kek Rahman (61), yang hilang selama 12 hari, akhirnya berhasil ditemukan oleh tim yang dipimpin oleh Dantim SAR Belitung, Fernandus Nadapdap, pada Minggu (30/7/2023) pukul 15.15 WIB.
Kek Rahman ditemukan berada di dalam hutan dengan jarak sekitar dua kilometer dari lokasi awal pencarian.
Saat ditemukan, kondisinya terlihat lemas dan mengaku merasa kurang tidur selama periode hilangnya.
"Alhamdulillah, target bisa ditemukan hari ini, yaitu pada pencarian hari ke-4. Tim kami menemukan beberapa tanda, seperti adanya bekas api dari bakaran dan juga bekas botol air mineral. Dari tanda-tanda tersebut, kami dapat melacak jejaknya hingga akhirnya berhasil menemukannya," ujar Lettu Siswanto dari Pos SAR Belitung.
Dalam upaya pencarian, Tim SAR Gabungan Beltim mengerahkan total 25 personel yang terdiri dari Tim Rescue Pos SAR Belitung, perangkat Desa Bentaian Manggar, keluarga korban, babinsa, bhabinkamtibmas, P3B, BPBD Beltim, Tagana Beltim, dan SatPol PP.
Peralatan canggih, seperti drone dari BPBD Beltim, juga digunakan untuk memperluas area pencarian agar lebih efektif.
Wilayah pencarian dalam operasi ini mencakup area seluas 12,8 kilometer persegi dan menerapkan teknik pencarian tipe III jungle, yaitu melakukan penyisiran dengan teliti di seluruh area yang dicurigai sebagai tempat keberadaan korban.
Setelah Kek Rahman ditemukan, tim segera membawanya kembali ke rumah keluarganya di Desa Bentaian Manggar.
Keluarga telah merasa lega karena akhirnya Kek Rahman berhasil ditemukan dengan selamat.
Sebelumnya, Lelaki berinisial R (61) dilaporkan hilang oleh keluarganya di Desa Bentaian, Manggar pada Rabu (26/7/2023). Pada Kamis (27/7/2023), telah berlalu sembilan hari sejak R tidak pulang ke rumahnya.
Kepala Desa Bentaian, Sahani, menyatakan bahwa keluarganya baru melaporkan kejadian ini semalam.
R sendiri diketahui sebagai seorang pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Dia sudah beberapa kali hilang, tapi selalu ditemukan kembali. Mungkin karena itulah keluarganya baru melapor ke desa dan Basarnas hari ini," ungkap Sahani.
R sebenarnya merupakan warga Desa Kelubi, namun karena kondisi kesehatannya, ia tinggal bersama keluarganya di Desa Bentaian selama setahun terakhir.
Sahani menambahkan bahwa keluarga R telah berusaha mencari keberadaannya dalam tiga hari pertama setelah R hilang, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
"Pencarian dilakukan oleh keluarganya selama tiga hari pertama saat dia belum pulang, tetapi mereka tidak berhasil menemukannya. Baru setelah enam hari hilang, keluarga melaporkan kejadian ini ke desa," jelasnya.
Setelah laporan diterima, pihak desa langsung melapor ke Basarnas Belitung untuk melaksanakan operasi pencarian.
Kerjasama antara pihak desa, Basarnas, dan Babinsa dilakukan untuk mencari keberadaan R yang kemungkinan berada di dalam hutan, namun belum pasti apakah di hutan Desa Kelubi atau Bentaian.
Tim SAR dan warga Desa Bentaian telah berusaha mencari R selama tiga hari sebelum keterlibatan resmi Basarnas pada hari itu.
"Sekarang kami bersama Basrnas dan Babinsa langsung menuju Kelubi untuk melakukan pencarian. Perkiraan kita di hutan ya, cuma belum tahu juga di hutan Desa Kelubi atau Bentaian. Kalau melibatkan Basarnas sih baru hari ini. Tapi kami di Bentaian Pemdes bersama warga sudah 3 hari mencari keberadaan R," kata Sahani.
Kasus serupa juga terjadi di Bangka
Seorang kakek bernama Kasran (65) juga dikabafrkan hilang di hutan Lindung Bukit Maras Kecamatan Riau Silip Kabupaten Bangka, Senin (24/7/2023).
Pencarian terhadap kakek yang belakangan diketahui sebagai orang dalam gangguan Jiwa (ODGJ) ini juga melibatkan Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan pihaknya mendapatkan informasi terkait Kasran yang sudah hilang sejak Sabtu (22/7/2023) lalu.
"Kami mendapatkan informasi adanya kondisi membahayakan manusia satu orang yang hilang di Hutan Lindung Bukit Maras. Saat ini tim sudah membuka operasi SAR gabungan dan sudah berangkat ke lokasi," ujar I Made Oka Astawa.
Diketahui Kasran merupakan warga Desa Bebuar Kecamatan Riau Silip, Kabupaten Bangka, terakhir terlihat berada di desanya Sabtu (22/7/2023) sekitar pukul 12.00 wib.
Kasran yang merupakan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) ini pun, dilaporkan warga setempat ke keluarga korban untuk segera dijemput.
Namun saat diperjalanan antara Desa Berbura dan Pangkal Niur, Kasran justru lari ke arah Hutan Lindung Bukit Maras.
"Keluarga korban dan masyarakat setempat telah melakukan pencarian sampai dengan Senin ini disekitar hutan lindung Bukit Maras namun korban tidak berhasil ditemukan," jelasnya.
Nah, hal ini pula yang membuat masyarakat melaporkan kejadian tersebut kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang guna membantu menemukan keberadaan korban.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Kisah Kek Rahman Ditemukan Setelah 12 Hari Hilang di Hutan Manggar, Belitung, https://bangka.tribunnews.com/2023/07/30/kisah-kek-rahman-ditemukan-setelah-12-hari-hilang-di-hutan-manggar-belitung?page=all.