Selain itu, perhatikan pemilihan gaya bahasa yang kita lakukan saat melihat anak marah.
Ucapkan kalimat yang nyaman didengar anak.
Misalnya, “Tadi marah, sedih sama ibu gara-gara hal ini?”
Upayakan kita memberi contoh alasan ia marah, karena anak terkadang tak menyadari penyebab pasti kemarahannya.
Jika anak menyadari penyebabnya niscaya ia bisa mengendalikan emosi.
Dengan bisa mengendalikan emosi maka anak akan terhindari dari perilaku tidak terpuji.
“Anak yang bisa mengendalikan emosi akan terhindar dari perilaku tidak terpuji,” tutup ibu satu anak ini.
Ia pun berharap para orang tua bisa mengendalikan amarahnya sendiri sehingga bisa bersikap bijak saat anak marah.
Perlu diketahui, bahwa marah seorang ibu akan selalu membekas di jejak memori anak.
Artikel ini telah terbit di https://nova.grid.id/read/053865428/anti-drama-cara-mengatasi-anak-marah-di-depan-umum-jangan-abaikan-ini?page=all