Sejak lima tahun belakangan, penjualan di pasar domestiknya mampu mencapai level 1,4 juta unit. Walaupun memang di 2020 melambat imbas pandemi Covid-19 menjadi 950.000 unit dan berangsur pulih dengan capaian 1 juta unit per-tahun mulai 2021.
"Ini adalah pasar yang potensial. Selain CPTPP dan FTA, bisa pakai trade off. Jadi per-batas saja antar komoditas karena kita banyak butuh barang impor. Jadi lebih proaktif," kata Bob.
"Pada intinya, kita sih berharap tidak ada pembatasan kuota, jadi dibuka selebar-lebarnya. Namun untuk jelasnya, ranah pemerintah ya karena sifatnya bilateral," tambah dia dalam kesempatan terpisah.
Adapun kinerja ekspor mobil buatan Indonesia ke sana, sejak tiga tahun lalu juga terus mengalami pertumbuhan. Hingga akhir 2022 saja, dengan mengandalkan empat produsen yaitu Toyota, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki, mampu mencapai sekitar 27.500 unit.
Kondisi ini terus meningkat pada Januari-September 2023, di mana total ekspor mobil ke sana sudah mencapai sekitar 28.500 unit.
Tapi karena ada pembatasan kuota, selama kuartal III/2023 trennya melambat dari sekitar 4.000 unit per-bulan jadi sisa 1.000-2.500 unit per-bulan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemerintah RI Cari Jalan Melancarkan Ekspor Mobil ke Meksiko", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2023/10/19/094200215/pemerintah-ri-cari-jalan-melancarkan-ekspor-mobil-ke-meksiko?page=all#page2.