Habibie menuturkan, aktivitas sistem saraf simpatis yang berfungsi mengatur kerja jantung akan meningkat di pagi hari. Di waktu itu, risiko stroke, serangan jantung, dan gagal jantung akan meningkat.
"Itu kenapa serangan jantung dan stroke akan meningkat insidensi nya pada pagi hari," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/2/2024).
Menurutnya, orang yang kurang tidur akan membuat aktivitas sistem saraf simpatisnya semakin tinggi. Ini terjadi karena aktivitas saraf tersebut tidak sempat turun saat tubuh tidur. Kondisi ini membuat risiko gangguan jantung dan pembuluh darah meningkat.
"Apalagi ditambah dengan olahraga yang pastinya mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis yang sangat berlebihan," imbuh Habibie.
Selain serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan gangguan pembuluh darah, orang yang berolahraga saat kurang tidur berisiko mengalami risiko kesehatan lainnya.
Orang tersebut berisiko mengalami peningkatan asam urat dan kolesterol. Sementara metabolisme tubuh juga terganggu. Hal ini akan terjadi jika kebiasaan olahraga saat kurang tidur dilakukan dalam jangka waktu panjang.
Durasi tidur yang cukup
Sementara itu, dikutip dari situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), setiap orang sebaiknya menjalani pola tidur yang baik sesuai dengan umurnya untuk mendapatkan istirahat yang berkualitas.
Berikut durasi waktu tidur ideal yang disarankan berdasarkan usia seseorang.
Tidur dengan durasi waktu yang cukup akan memberikan manfaat bagi tubuh dan mencegah gangguan kesehatan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Olahraga Saat Kurang Tidur Berbahaya bagi Kesehatan, Ini Alasannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/03/03/110000865/olahraga-saat-kurang-tidur-berbahaya-bagi-kesehatan-ini-alasannya?page=all#page2.