Apabila jumlahnya sangat tinggi, bisa menyebabkan peningkatan denyut jantung, keringat, tubuh gemetar, nafsu makan hilang, sakit kepala hebat, dan penurunan tekanan darah.
Gejala keracunan cokelat yang akan dirasakan meliputi muntah biasa atau muntah darah, haus, terengah-engah, gelisah, buang air berlebihan, dan jantung berdebar.
Tanda-tanda ini biasanya muncul dalam jangka waktu dua hingga 12 jam setelah makan cokelat.
Tak cuma pada manusia, teobromin juga beracun untuk hewan, seperti kucing, anjing, dan burung karena sulit terurai.
Berapa jumlah cokelat yang terlalu banyak?
Bagi manusia, dosis teobromin yang dianggap beracun sekitar 1.000 miligram (mg) per kilogram (kg) berat badan atau setara dengan 85 batang cokelat ukuran utuh.
Sementara untuk hewan, dosis teobromin yang mematikan hanya sekitar seperlima dari jumlah tersebut. Pada anjing misalnya, dosis teobromin yang berbahaya adalah 100-500 mg per kg berat badan.
Akan tetapi, jumlah teobromin bervariasi tergantung jenis cokelat. Biasanya zat ini banyak ditemukan di cokelat susu (2,4 mg teobromin per gram), cokelat hitam (5,5, mg per gram), dan lebih sedikit jumlahnya pada cokelat putih.
Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi cokelat sesuai dengan batas ambang harian untuk mencegah keracunan.
Dikutip dari Medical News Today (25/10/2023), batas konsumsi cokelat hitam per hari yang memiliki persentase kakao lebih tinggi dan sedikit gula adalah 20-30 gram.
Anda juga disarankan untuk memilih cokelat hitam yang mengandung kadar kakao tinggi, yaitu 70 persen atau lebih.
Sementara, untuk cokelat jenis lain yang gula dan kalorinya lebih tinggi, batas konsumsinya lebih sedikit lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Bahaya Kebanyakan Makan Cokelat? Kenali Risiko Fatalnya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/12/29/094500865/apa-bahaya-kebanyakan-makan-cokelat-kenali-risiko-fatalnya?page=all#page2.