Ilustrasi bendera China. Kebangkitan teknologi China saat ini diraih salah satunya berkat strategi peningkatan kemampuan talenta lewat pendidikan dalam agenda Made In China 2025.(iStockphoto/Fotonen)
Ilustrasi bendera China. Kebangkitan teknologi China saat ini diraih salah satunya berkat strategi peningkatan kemampuan talenta lewat pendidikan dalam agenda Made In China 2025.(iStockphoto/Fotonen) ( KOMPAS.COM)

Di Balik Dominasi Teknologi China, Sektor Pendidikan Jadi Fondasi Utama

25 Maret 2025 17:21 WIB

Pemikir neo-konfisianisme seperti Cheng Hao dan Cheng Yi menjelaskan satu nilai pentingnya terus berinovasi dengan mengatakan bahwa, “Seorang pria sejati harus memperoleh kemajuan baru setiap hari selama belajar. Seseorang yang memperoleh kemajuan setiap hari akan berkembang setiap hari”.

Nilai inovasi terus mengalir di China. Presiden China periode 1993-2003, Jiang Zemin pernah menyampaikan, inovasi adalah jiwa kemajuan suatu bangsa dan dorongan yang tak ada habisnya bagi kemakmuran suatu negara.

Gagasan inovasi yang jadi tradisi China itu ditranslasikan sebagai pembangunan kemandirian teknologi. Mulai era Mao Zedong, China telah menganggap bahwa kemandirian sains dan teknologi adalah tujuan yang penting dicapai.

Presiden Mao Zedong pernah menyampaikan dengan tegas bahwa China tidak bisa mengekor pada pengembangan teknologi yang telah dilakukan di berbagai negara. China harus mendobrak tatanan secara mandiri menggunakan teknologi yang canggih.

“Kita tidak bisa memaksakan prinsip siap pakai dari pengembangan teknologi di berbagai negara di seluruh dunia. Kita tidak bisa merangkak di belakang negara lain selangkah demi selangkah. Kita harus mendobrak tatanan dan mengembangkan China menjadi kekuatan besar modernisasi sosialis dalam kurun waktu yang singkat dengan menggunakan teknologi canggih sejauh mungkin,” kata Mao.

Bidang sains dan teknologi menjadi ujung tombak inovasi China dalam pembangunan. Sejak era keterbukaan pasar Den Xiaoping, China menganggap bahwa sains dan teknologi adalah kekuatan produktif yang perlu dikuasai.

Mimpi Made in China 2025

Gagasan-gagasan itulah yang dipakai China untuk merumuskan berbagai inisiatif guna menggapai mimpinya dalam menguasai teknologi. Mimpi China untuk bisa mandiri secara teknologi telah dibangun jauh sebelum inisiatif Made in China 2025 muncul.

Pada Januari 1956 dalam konferensi negara tertinggi ke-6, Mao Zedong menyampaikan bahwa China perlu menyusun rencana jangka panjang yang dapat mengubah keterbelakangan ekonomi, sains, dan budaya dengan cepat dalam beberapa dekade.

Dari ide tersebut, pemerintah China lantas menyusun Rencana Jangka Panjang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 1956–1967, untuk mengejar ketertinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm