Pembangunan talenta terampil ditujukan untuk mendukung agenda penelitian dan pengembangan teknologi utama. Lembaga pendidikan tinggi (universitas) dan lembaga penelitian ilmiah digenjot untuk dapat mendukung riset dan pengembangan teknologi.
Menurut laporan BBC, kampus-kampus di China bisa menghasilkan rata-rata dari 6.000 doktor di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) setiap bulan. Di AS jumlahnya sekitar 2.000-3.000, sedangkan di Inggris jumlahnya 1.500.
China tak hanya memproduksi talenta melalui pendidikan. Pendanaan pada riset dan pengembangan teknologi juga tak kalah besar. Pada 2024, pengeluaran China untuk riset dan pengembangan diperkirakan mencapai 3,6 triliun yuan (sekitar Rp 8.200 triliun).
Dukungan riset dan pengembangan China tampaknya membuahkan hasil. Misalnya, di bidang paten, Pada tahun 2023, China berhasil mengajukan 1,7 juta paten, dibandingkan AS yang hanya 600.000 paten.
China melompat sangat jauh. Pasalnya, dua dekade sebelumnya, China hanya memiliki sepertiga paten yang diajukan oleh AS, seperempat dari Jepang, dan jauh di belakang Korea Selatan dan Eropa.
Penelitian teknologi di China juga kian berkembang. Berdasarkan laporan Australian Strategic Policy Institute, sepanjang 2019-2023, China berhasil memiliki lembaga penelitian unggulan dan menguasai jumlah penelitian berdampak tinggi atas 57 dari 64 teknologi krusial.
Teknologi krusial itu mencakup teknologi pertahanan, luar angkasa, energi, lingkungan, kecerdasan buatan (AI), bioteknologi, robotika, siber, komputasi, material canggih, dan bidang teknologi kuantum utama.
Di periode 2003-2007, China hanya bisa memiliki penelitian berdampak tinggi di 3 dari 64 teknologi krusial. Sementara itu, AS di periode 2003-2007 berhasil menguasai 60 dari 64 teknologi. Namun, pada 2019-2023, AS hanya menguasai 7 dari 64 teknologi.
Untuk mendukung pendidikan, China menggelontorkan dana yang tak kalah besar. Dikutip dari laman resmi pemerintah China, dana pendidikan pada 2023 mencapai 6,46 triliun yuan (sekitar Rp 14.500 triliun).
Dari total dana pendidikan itu, porsi pengeluaran terbesar untuk pendidikan dasar mencapai 2,84 triliun yuan (sekitar Rp 5.000 triliun) dan diikuti oleh pengeluaran untuk pendidikan tinggi sebesar 1,76 triliun yuan (sekitar Rp 3.900 triliun).