Berikut ulasannya yang dirangkum dari cnbc.com, Rabu (27/5/2020).
Pastikan benar-benar ingin bekerja dari rumah
Selama bekerja dari rumah beberapa bulan terakhir, mungkin Anda merasa nyaman dan ingin pola kerja itu tetap berlanjut untuk jangka panjang. Namun, yang perlu dicatat, menjalankan WFH dalam jangka panjang tentu akan berbeda dengan WFH selama kurang lebih 3 bulan kemarin. Hal ini karena kondisi yang melatarbelakangi WFH kemarin cukup ekstrem dan tidak bisa dijadikan dasar penilaian untuk kondisi di masa depan.
Jadi, penting untuk anda mengetahui lebih dulu lingkungan kerja seperti apa yang paling nyaman dilakukan dalam jangka panjang.
Lalu, bandingkan tingkat produktivitas kerja Anda selama bekerja dari kantor dan bekerja dari rumah. Jangan lupakan faktor koneksi sosial dan interaks yang bisa didapatkan ketika berada di tempat kerja.
Diskusikan dengan penghuni rumah
Pola kerja WFH dapat membawa tantangan tersendiri, terutama dalam hal gaya bekerja, bagi kita yang tinggal bersama keluarga atau kerabat dalam satu rumah.
Misalnya, anda baru bisa bekerja jika situasi dan kondisi di rumah dalam keadaan tenang dan tidak berisik. Namun, disaat itu pasangan kita suka menyetel musik untuk menemani aktifitasnya dirumah.
Nah, perbedaan gaya bekerja tersebut bisa menimbulkan konflik di kemudian hari dan harus dipikirka solusinya.
Berdiskusi dengan penghuni rumah lain terkait jadwal kerja serta rutinitas yang biasa dilakukan setiap orang adalah hal yang penting untuk dipikirkan sebelum kita memutuskan untuk WFH.
Selain itu, antisipasi juga kemungkinan yang terjadi jika salah satu penghuni rumah kembali bekerja di kantor. Bagaimana soal pembagian tugas rumah tangga atau mengurus anak? Pun hal-hal lain yang dapat terjadi di masa depan.