Ilustrasi mengganti oli mesin pada mobil LCGC (SHUTTERSTOCK)
Ilustrasi mengganti oli mesin pada mobil LCGC (SHUTTERSTOCK) ( kompas.com)

Melakukan Penambahan Oli Sendiri Pada Mobil Bisa Berdampak Panjang Seperti Mesin Jebol, Fakta Atau Mitos?

11 Agustus 2020 18:14 WIB

SONORABANGKA.ID - Oli atau Pelumas merupakan komponen penting bagi kendaraan, untuk menjaga kondisi mobil atau sepeda motor tetap prima.

Di samping itu, fungsi oli juga mampu melakukan pendinginan dalam mesin supaya tidak terjadi overheat. Tapi dalam penggunaannya, oli mesin bisa saja berkurang.

Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti adanya kebocoran hingga penguapan karena panas.

Pada keadaan inilah kadang pemilik kendaraan tidak langsung melakukan pengecekkan dan mengganti oli, melainkan lebih memilih untuk menambahkan oli supaya volumenya kembali penuh.

Tapi di lain sisi, ada anggapan bahwa melakukan penambahan oli sendiri bisa berdampak panjang seperti mesin jebol. Benarkah demikian?

Didi Ahadi, sebagai Technical Support Dept Head PT Toyota Astra Motor, mengatakan, sebenarnya untuk melakukan penambahan oli tidak masalah dilakukan tapi dengan beberapa catatan.

"Satu diantaranya, jangan kebanyakan. Harus di tap sesuai maksimum yang tertera di dipstick olinya, kalau kelebihan bisa menyebabkan oli berlebih," demikian dikatakan Didi kepada Kompas.com belum lama ini.

Jika oli pada kendaraan berlebih, akan menyebabkan kinerja mesin menjadi lebih berat. Keadaan ini turut berdampak pada konsumsi bahan bakar mobil dan tentunya akan menjadi lebih boros dari sebelumnya.

“Efeknya bisa bisa overrunning adalah mesin menahan putaran roda yang berlebih sehingga mesin tertahan dan bahayanya mesin bisa jebol,” ucap Didi.

Jika sudah terjadi seperti itu, lanjut Didi, mau tidak mau harus dilakukan perbaikan total, yakni turun mesin.

Hal yang sama disampaikan Suparman, sebagai Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso. Menurut Suparman, pada saat oli mesin terlalu penuh tarikan pada putaran atas akan berat dan pedal gas susah di kick down.

Itu dikarenakan pelumas yang terlalu banyak membuat gelembung udara. Dampaknya pada kemampuan dalam melumasi juga mengurangi kerja pompa oli dalam mendistribusikan pelumas. Ujung-ujungnya adalah kendaraan akan boros bahan bakar.

“Sementara kalau kekurangan oli, maka mesin akan lebih panas karena salah satu manfaat oli adalah sebagai distribusi panas pada mesin yang kemudian dapat diserap cairan pendingin radiator,” kata Suparman.

Maka dari itu, sebelum melakukan penambahan pada oli mesin sebaiknya diperhatikan dulu volumenya. Jadi, pemilik kendaraan bisa diperkirakan batas maksimal oli yang ada di ruang mesin di samping spesifikasi olinya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Asal Tambah Oli pada Mobil Bisa Bikin Mesin Jebol, Mitos atau Fakta?", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/08/10/150200515/asal-tambah-oli-pada-mobil-bisa-bikin-mesin-jebol-mitos-atau-fakta-.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm